Pengobatan Alergi Makanan Yang Wajib Kita Ketahui,Simak Apa Saja Kah Itu.

Foto
Foto/Alergi Makanan (www.alodokter.com)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV-Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap protein di dalam makanan merupakan suatu ancaman bagi tubuh.

 Sebagai bentuk respons, tubuh melepaskan senyawa kimia yang memicu reaksi alergi.

Food allergy atau alergi makanan adalah reaksi alergi yang muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu. 

Baca Juga:Alergi Makanan,Yuk Simak Obat Alergi Makanan Yang Dapat Mengurangi Alergi.10 Jenis Dan Merek Dagang Antihistamin Yang Terkandung Dalam Obat Cetirizin.

Gejalanya bisa meliputi mual dan muntah, pembengkakan di wajah, sesak napas, sampai hilang kesadaran.

Reaksi yang timbul dari alergi makanan sering kali ringan. Namun, pada beberapa kasus, alergi makanan bisa sampai mengancam nyawa.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah dan meredakan reaksi alergi yang muncul.

Faktor risiko alergi makananAlergi makanan lebih berisiko di alami oleh orang yang menderita alergi lain, seperti rhinitis alergi atau asma.

Orang yang sudah terkena alergi pada satu jenis makanan juga lebih rentan menderita alergi pada jenis makanan lain.

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang alergi makanan adalah:

Berusia di bawah 5 tahunMemiliki keluarga yang menderita riwayat alergi, seperti biduran atau asma.

Penyebab Alergi Makanan

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menganggap protein di dalam makanan tertentu sebagai ancaman bagi tubuh.

Tubuh pun memberi respons dengan melepaskan antibodi yang di sebut imunoglobulin E (IgE), guna menetralisir pemicu alergi (alergen) di dalam makanan tersebut.

Baca Juga:Simak Dan Cari Tahu Manfaat Cetirizine Beserta Efek Samping Yang Di Timbulkanya !Aturan Serta Cara Penggunaan Obat Cetirizine,Yuk Simak Cara Mengonsumsinya.

Ketika seseorang kembali mengonsumsi makanan tersebut meski hanya sedikit, IgE akan merangsang tubuh.

Untuk mengeluarkan senyawa kimia yang di sebut histamin ke aliran darah. Histamin inilah yang menyebabkan timbulnya gejala alergi.

Alergi makanan biasanya berlangsung sejak masa kanak-kanak, tetapi kadang juga baru muncul ketika seseorang sudah dewasa. 

Diagnosis Alergi Makanan

Tes alergi kulitDalam tes alergi pada kulit, kulit pasien akan ditusuk dengan jarum kecil.

Setelah itu, dokter akan memasukkan sedikit protein pada makanan yang diduga menyebabkan alergi ke area kulit yang di tusuk tadi untuk melihat reaksinya.

Tes darahSampel darah pasien akan diambil untuk mengukur kadar imunoglobulin E (IgE) spesifik.

Bila kadar IgE yang terkait makanan tertentu cukup tinggi dalam darah pasien, artinya pasien memiliki alergi terhadap makanan tersebut.

Tes makananPasien akan di minta menghindari jenis makanan yang di duga menjadi penyebab alergi selama 1-2 minggu.

Jika pasien alergi terhadap jenis makanan tadi, maka dalam kurun waktu tersebut pasien tidak akan mengalami reaksi alergi.

Namun, reaksi alergi akan kembali muncul bila makanan tersebut kembali di konsumsi.

Dokter juga dapat meminta pasien mengonsumsi makanan yang di curigai sebagai pemicu alergi dalam porsi kecil, kemudian porsinya di tingkatkan secara perlahan.

Jika tidak muncul reaksi alergi selama tes berlangsung, maka pasien di perbolehkan mengonsumsi makanan tersebut.

Pengobatan Alergi MakananCara terbaik untuk mengatasi alergi makanan adalah dengan menghindari makanan penyebab alergi.

Meski demikian, seseorang mungkin saja mengonsumsi makanan tersebut secara tidak sengaja.

Bila hal ini terjadi, ada beberapa obat yang bisa digunakan untuk meredakan gejala.

Jika gejala yang muncul tergolong ringan, penderita bisa menggunakan antihistamin yang di jual bebas.

Bila gejala masih terasa, penderita bisa ke dokter agar di berikan antihistamin dengan dosis lebih tinggi.

Bila muncul gejala anafilaksis, penderita harus di bawa ke IGD rumah sakit untuk di berikan suntikan epinephrine.

Setelah gejala hilang, dokter akan meminta pasien untuk selalu membawa suntikan tersebut.

Penting untuk memahami cara menggunakan suntik epinephrine bila gejala alergi makanan yang Anda alami cukup parah.

Selain itu, ajari juga orang-orang yang sering berada di dekat Anda, misalnya keluarga atau rekan kerja, mengenai cara menggunakan suntikan tersebut bila Anda terserang anafilaksis.

Pastikan untuk mengganti epinephrine sebelum masa kedaluwarsa dan ganti alat suntiknya bila sudah tidak berfungsi dengan baik.

Demikian Sedikit pemaparan mengenai mengenai diagnosis dan penanganan dari alergi makanan tersebut.

 

0 Komentar