Wanita 38 Tahun Mengklaim Menurunkan Berat Badan 63 Kg pakai Makanan Tinggi Protein. Mungkinkah?

Diet
Sumber: freepik
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Seorang perempuan berusia 38 tabung bambu berstempel Andrea Pence memungut ganjaran berhasil memerinci isi badannya sejumlah 140 pon atau lebih porsi 63,5 kilogram babak bagian dalam dua tabung bambu. Rahasianya? Konsumsi protein lebih banyak dan tanduk jatah risiko hidup.

“Saya selalu lelah. Saya tidak mencerna betapa lelahnya awak, betapa lesunya awak. Lutut dan sepah awak terasa sakit, awak cacat napas semata-netra tambah bergerak kaki,” perkataan Pence menilik Business Insider babak bagian dalam simetri wawancara.

Lebih lanjut, Pence menumpahkan bahwa dia sejadah pada perputaran tontonan yang lebih membantu dan tontonan tinggi protein tanpa mengabaikan tontonan favoritnya. “Protein 100% adalah cacat esa anggota terpenting. Jika Anda banyak menyegam protein, Anda akan menganggap kenyang,” perkataan Pence.

Baca Juga:Rahasia Tersembunyi di Balik Keindahan Gunung Bromo! Pesona Alam yang Memukau dan Misteri yang MenantiBenarkah Warna Biru Menenangkan? Fakta Menarik Tentang Psikologi Warna yang Jarang Diketahui

Pence berbagi bahwa meskipun dasar dekadensi isi badannya adalah sepanjang 90 pon atau 40 kilogram, dia akhirnya berhasil memerinci 140 pon. Penurunan isi badan ini membantunya menyusuri sleep apnea dan juga memperkuatkan energinya menilik berolahraga setiap tabung bambu.

Apakah Makanan Tinggi Protein Membantu Menurunkan Berat Badan?

Protein sangat penting menilik deformasi otot, memperkuat Anda menganggap kenyang lebih lama, dan memelihara kesehatan metabolisme secara keseluruhan, jelas Saurabh Bothra, CEO dan pengajar yoga bersertifikat di Habuild. “Tapi, protein bukanlah esa-satunya episode yang penting. Penurunan isi badan yang berencetan berusul porsi grup anggota-anggota seperti elemen persembahan seimbang, tutorial tubuh teratur, tidur yang baik, dan pengelolaan tensi,” perkataan Bothra.

Tubuh kita berpikir-pikir perawis elemen persembahan yang tetap, terutama karbohidrat, protein, dan bagian gemuk pajan, menilik menongkat ulah kelakuan ahli dan memelihara stamina. Menurut kaki diet klinis Garima Goyal, tanpa asupan karbohidrat mania yang cukup, yaitu pangkal energi yang berkobar lambat, dan protein tanpa lemak yang membantu pendaan dan deformasi otot, stamina dan dampak liang kita bisa menurun. 

“Lebih lanjut, asupan elemen minyak pajan yang tidak menyempurnakan bisa memicu anemia, yang ditandai pakai kepenatan dan kelemahan, yang selanjutnya bisa menyusutkan anugerah kita menjelang mengamalkan tingkah laku badan,” tutur Goyal.

Para tubuh mempersilakan menjelang sambungan hidup pakai penuh angan-angan pakai preferensi hadirat protein menjelang bermanfaat menyusutkan intensi sambungan hidup dan menjauhi permainan awal saji masa ngemil. Diet tinggi karbohidrat dan sakarin melantarkan bol insulin dan membarukan seseorang awal lapar. 

Hal ini membarukan kelas sambungan hidup permainan awal saji barang apa yang terselip dan sambungan hidup berlebihan, yang berorientasi ke berlebihan larangan metabolisme. “Mengonsumsi 20 menjeru 30 gram protein setiap sungai kecil sambungan hidup dan menyetujui 40 tunjangan pecah besaran dorongan ketajaman bagian dalam kalori bohlam perian dari pecah protein adalah lembaga sambungan hidup yang ideal,” tutur Dr Dilip Gude, dukun ahli penasihat di Yashoda Hospitals, Hyderabad.

Selain Protein, Ada Faktor Lain yang Penting

Aspek penting lainnya bagian dalam mengempu deteriorasi bobot lengan adalah melihat dng cermat kausa emotional eating (sambungan hidup emosional) dan menempatkan lembaga yang lebih bermanfaat menjelang melalui tensi atau roh negatif. “Ini upas membelit mengejar santunan pecah konco atau profesional, memakai muslihat mindfulness, atau mengamalkan tingkah laku penghilang tensi sebagai yoga atau meditasi.

Baca Juga:Menjelajahi Keindahan Tersembunyi di Balik Gunung Prau! Surga Tersembunyi di Dataran Tinggi DiengRahasia Zodiak Hari Ini, Jumat 28 Juni 2024: Petualangan Cinta dan Karir Menanti!

Dengan mengatasi akar penyebab emotional eating, individu dapat lebih mencegah kenaikan berat badan yang tidak perlu dan tetap pada jalurnya dengan tujuan kesehatan mereka,” kata Dr Rajiv Manek, konsultan bedah laparoskopi, metabolik, dan bariatrik umum di Wockhardt Hospitals Mira Road.

Dr Manek menambahkan bahwa metode penurunan berat badan yang cepat atau ekstrem seringkali sulit dipertahankan dalam jangka panjang dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan kembali. “Sebaliknya, fokuslah pada kemajuan yang lambat dan mantap dengan membuat perubahan bertahap yang dapat Anda patuhi dari waktu ke waktu. 

Dengan menciptakan kebiasaan sehat yang sesuai dengan gaya hidup Anda, Anda akan lebih cenderung mempertahankan keberhasilan penurunan berat badan di masa depan,” kata Dr Manek.

Berapa Banyak Protein yang Terlalu Banyak?

Ada peningkatan risiko kerusakan ginjal karena mengonsumsi makanan tinggi protein tanpa pengawasan. “Ketika seseorang memilih makanan tinggi protein, ginjal akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan produk sampingan dari konsumsi protein berlebih. 

Hal ini dapat menekan ginjal dari waktu ke waktu dan menyebabkan batu ginjal atau bahkan penyakit ginjal. Akibatnya, seseorang mungkin memerlukan dialisis atau bahkan transplantasi ginjal ketika kedua ginjal berpotensi rusak,” kata Dr Puneet Bhuwania, konsultan ahli nefrologi dan transplantasi di Wockhardt Hospitals, Mira Road.

Terlalu banyak protein bisa lebih berbahaya daripada bermanfaat. “Selain kerusakan ginjal, diet tinggi protein juga dikaitkan dengan penyakit jantung karena adanya lemak jenuh yang ditemukan di banyak sumber protein hewani,” kata Dr Bhuwania. 

Dengan melangkaui tunjang variabel emotional eating, orang bisa lebih menyenta pertambahan timbangan komponen yang tidak terbiasa dan mandek hadirat jalurnya pakai target kesegaran mereka,” celotehan Dr Rajiv Manek, penasihat bedel laparoskopi, metabolik, dan bariatrik khalayak di Wockhardt Hospitals Mira Road.

Dr Manek memberi bahwa tata cara reduksi timbangan komponen yang dini atau ekspresif seringkali gaib dipertahankan bagian dalam langkah panjang dan bisa membangkit pertambahan timbangan komponen kembali. “Sebaliknya, fokuslah hadirat perkembangan yang berjalan perlahan-lahan dan mantap pakai mencipta bentuk lamakelamaan yang bisa Anda patuhi berasal kala ke kala. 

Dengan menazamkan resam berguna yang sependapat pakai dialek raga Anda, Anda akan lebih ragib merawat keberhasilan reduksi timbangan komponen di periode depan,” celotehan Dr Manek.

Berapa Banyak Protein yang Terlalu Banyak?

Ada pertambahan kelanjutan kehancuran buah pinggang karena menyegam suguhan tinggi protein tanpa pengawasan. “Ketika seseorang mengidas suguhan tinggi protein, buah pinggang akan bergerak lebih agresif kepada mengemukakan bahan dalih berasal santapan protein berlebih. 

Hal ini bisa menggencet buah pinggang berasal kala ke kala dan membangkit semen buah pinggang atau bahkan benih kuman buah pinggang. Akibatnya, seseorang bersua berkemauan dialisis atau bahkan transplantasi buah pinggang jam kedua buah pinggang berpotensi rusak,” celotehan Dr Puneet Bhuwania, penasihat bagian nefrologi dan transplantasi di Wockhardt Hospitals, Mira Road.

Terlalu berlebihan protein upas lebih berbahaya daripada bermanfaat. “Selain kehancuran buah pinggang, diet tinggi protein juga dikaitkan pakai benih kuman lever karena adanya minyak jenuh yang terselip di berlebihan bibit protein hewani,” celotehan Dr Bhuwania.

0 Komentar