Ponpes Nurul Barokah kembali menggelar Reuni Akbar Harokah ke-29 juga Milad ke-40. Tak tanggung-tanggung, dalam rangkaiannya berbagai kegiatan keagamaan dan sosial turut dilaksanakan dan telah berlangsung selama 4 hari.
Dalam rangka Reuni Akbar Harokah ke-29 sekaligus peringatan Milad ke-40, Ponpes Nurul Barokah yang berada di Desa Kencana Cikijing, Majalengka, kembali menggelar berbagai kegiatan mulai dari lomba pildacil, mewarnai tingkat PAUD, santunan anak yatim, khitanan massal hingga puncaknya tabligh akbar.
Ketua pelaksana yang juga alumni ponpes, Endang Hermawan, menyampaikan bahwa kegiatan tahunan ini tentu menjadi momen kegembiraan bagi keluarga besar Ponpes Nurul Barokah, khususnya bagi 2000 lebih alumni yang tersebar di berbagai titik Nusantara. Endang mengaku hal yang paling berkesan pasca dulu mondok yakni didikan yang disiplin dan persatuan umat yang begitu erat.
Baca Juga:Dinas Pemadam Kebakaran Bentuk Redkar Kec. Weru – VideoPDIP Sudah Rilis Surat Tugas Untuk 18 Calon Kepala Daerah – Video
Perwakilan pengurus ponpes, Miftahudin, turut berterima kasih atas support dari para alumni. Menurutnya, peran pondok pesantren sangatlah sentral dalam membentuk SDM yang unggul. Oleh karenanya, ponpes yang berdiri sejak 1985 ini akan terus berupaya mendidik ribuan santri mulai dari usia dini hingga tingkat SLTA, termasuk ratusan anak yatim piatu dengan berfokus pada pendalaman ilmu fiqih.
Selain itu, salah satu tokoh yang diundang, yakni Ketua Majalengka Berkah, Kang Nana, mengaku turut kagum akan persatuan dalam ponpes tersebut. Terlebih fasilitas modern dan pengembangan SDM mandiri nampak menjadi ciri khas tersendiri bagi Ponpes Nurul Barokah. Selain itu, Kang Nana berpesan jelang Pilkada 2024, pesantren harus bisa menjadi role model guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih pemimpin ke depan.
Sementara itu, Kang Nana menjelaskan akan terus mendorong konsep pesantren yang muhadasah, muhodaroh, dan ekonomi mandiri. Hal itu sebagai bentuk komitmen dirinya untuk terus berkontribusi meski tidak lolos menjadi calon bupati, karena menurutnya Majalengka Berkah ini bukan hanya sekadar alat pilkada, melainkan sebuah doa dan cita-cita bersama yang akan terus diperjuangkan.
Hidup Majalengka Berkah!