RADARCIREBON.TV-Sebenarnya, aritmia normal terjadi pada kondisi jantung yang sehat.
Namun, bila terjadi terus menerus atau berulang, aritmia bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung.
Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung. Penderita aritmia bisa merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Diagnosis AritmiaUntuk menentukan apakah pasien menderita aritmia, dokter akan menanyakan gejala yang muncul dan mendengarkan detak jantung pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
Baca Juga:Berbagi 6 Jenis Penyakit Kardiovaskuler Yang Wajib Kita Ketahui.5 Penyebab Pembuluh Darah Pecah Yang Sering Dialami Oleh Orang Banyak.
- Elektrokardiogram (EKG), untuk merekam aktivitas listrik jantung dalam kondisi berbaring
- Holter monitoring, untuk merekam aktivitas listrik jantung ketika pasien beraktivitas selama seharian
- Uji latih jantung, untuk mengukur aktivitas jantung saat pasien melakukan latihan fisik, seperti mengayuh sepeda statis atau berjalan di atas treadmill
- Echo jantung, untuk melihat struktur dan fungsi jantung dengan bantuan gelombang suara
- Dokter juga dapat menjalankan pemeriksaan lain guna melihat kemungkinan adanya penyakit yang mendasari aritmia, yaitu:
- Pengukuran kadar elektrolit
- Pengukuran kadar gula darah
- Pemindaian
- Katerisasi jantung
- Biopsi
Pengobatan AritmiaPengobatan aritmia bertujuan untuk mengatasi irama jantung yang tidak teratur.
Metode yang di gunakan tergantung pada jenis gangguan irama jantung yang di alami, apakah terlalu cepat atau terlalu lambat.
Metode pengobatannya meliputi:
Obat-obatanObat-obatan yang di resepkan dokter untuk mengatasi aritmia adalah obat antiaritmia. Dokter juga akan meresepkan warfarin untuk menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah.
AblasiDokter akan melakukan tindakan ablasi jantung dengan prosedur kateterisasi jantung.
Prosedur ini di lakukan dengan cara memasang satu atau lebih kateter di pembuluh darah yang menuju ke jantung.
Elektroda yang terdapat di ujung kateter akan menghancurkan sebagian kecil jaringan di jantung yang menyebabkan gangguan irama jantung, sehingga irama jantung menjadi normal kembali.
Alat pacu jantungDokter akan memasang alat pacu jantung di bawah kulit, tepat di bawah tulang selangka.
Alat pacu tersebut berfungsi mengembalikan irama jantung yang terlalu lambat menjadi normal.
Baca Juga:Kenali Zat Kimia Natrium Dalam Makanan Yang Sering Kita Konsumsi.Monosodium Glutamat Dalam Produk Makanan,Simak Kegunaannya.
ICDImplantable cardioverter-defribilator (ICD) adalah alat kecil yang di pasang di dada.
Alat ini di gunakan pada pasien yang berisiko mengalami henti jantung mendadak.
Implan alat ini akan mendeteksi tanda henti jantung dan otomatis mengalirkan listrik untuk mengatasinya.
Komplikasi AritmiaPada beberapa kasus, aritmia dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Demensia
- Penyakit Alzheimer
- Stroke
- Gagal jantung
- Henti jantung mendadak
- Kematian mendadak pada bayi (SIDS)
Sekian sedikit pemaparan mengenai penyakit Aritmia beserta penyebab beserta pencegahannya.