RADARCIREBON.TV “Kamu seharusnya lebih banyak berbicara dan bergaul”. Kalimat ini banyak diucapkan oleh ekstrovert ke introvert. Lebih banyak daripada butiran pasir di pantai. Memang berlebihan, tetapi itulah kalimat yang terkadang menyebalkan dan mesti dihadapi oleh seorang introvert.
Para ekstrovert melihat mereka sebagai suatu “penyakit”, sesuatu yang rusak dan harus diperbaiki. Mereka terus memberi introvert dorongan dan rasa percaya diri agar bisa tampil lebih proaktif. Namun, tunggu dulu, apa benar orang introvert membutuhkan dukungan atau nasihat tersebut? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Introvert Totally Fine
Enggak sedikit para ekstrovert yang terus mencoba memberi masukan pada introvert mengenai sifat mereka. Sayangnya, niat baik itu hampir selalu jatuh pada telinga yang lelah dikasihi. Mengapa? Ini karena memang tidak ada yang perlu diperbaiki dan tak ada alasan untuk dikasihani.
Baca Juga:Heboh! Peramal India Bernama Kushal Kumar Prediksi Kiamat Akan Terjadi Pada 29 Juni 2024, Benarkah?Jokowi Respon KPK Tengah Mengusut Kasus Korupsi Pengadaan Bantuan Sosial Presiden
Sayangnya, orang introvert sering kali dianggap sebagai antisosial, pemalu, bahkan orang yang muak dengan hubungan sosial. Sedari kecil mungkin kita sudah sering mendengar kalau supel, berinteraksi, bergaul–apapun namanya merupakan hal yang sangat baik. Sementara itu, pemalu dan pendiam itu jelek. Hal yang perlu diingat, ciri-ciri introvert juga memiliki kesamaan dengan ekstrovert kok.
Mereka juga memiliki ambisi, hasrat, semangat, pandangan, dan pendapat mengenai hal-hal di lingkungannya. Hanya saja, mereka tak ingin membaginya dengan orang lain. Alasannya simpel, karena mereka introvert! Namun, adakah yang salah dari hal tersebut?
Bila berbicara angka, setidaknya 50 persen dari penduduk Amerika Serikat adalah introvert, kira-kira sebanyak 160 juta orang. Sementara itu, diperkirakan sepertiga penduduk bumi adalah orang introvert.
Jangan salah, di antara angka-angka tersebut ada orang-orang, seperti Emma Watson, Elton John, Elon Musk, Barack Obama, Bill Gates, Mahatma Gandhi, Albert Einstein, Michael Jordan, Mark Zuckerberg, Steve Wozniak, hingga Larry Page. Ingat, masih banyak lagi introvert hebat dan menginspirasi seperti mereka di luar sana.
Nah, apa benar mereka perlu mengubah dirinya agar bisa diterima di masyarakat, menjadi sukses, atau bahkan bahagia?
Pemimpin sampai Teman yang BerkualitasJangan salah sangka dengan introvert. mereka bukanlah pribadi yang sombong atau antisosial. Menariknya lagi, mereka juga memiliki berbagai nilai positif. Misalnya:
Pemimpin yang Bijak
Menurut penelitian di Wharton School of the University of Pennsylvania, Amerika Serikat, para pemimpin introvert sering kali menghasilkan kinerja yang lebih baik ketimbang ekstrovert. Sebab, ketika mereka mengolah karyawan yang proaktif, mereka akan cenderung membiarkan karyawan itu mengemukakan ide-ide mereka.
Baca Juga:392 Atlet Mahasiswa Indonesia di ASEAN University Games 2024 Diselenggarakan di SurabayaMiris! Indonesia Darurat Kekerasan Seksual Terhadap Anak
Sedangkan ekstrovert, tanpa disadari akan menjadi sangat heboh dengan hal-hal yang ada di kepala mereka. Alhasil, ide-ide dari orang lain akan sulit untuk muncul ke permukaan.
2. Pendengar yang Baik
Menurut Dr Laurie Helgoe, penulis Introvert Power: Why Your Inner Life Is Your Hidden Strength, ekstrovert lebih cenderung terjun ke percakapan sebelum benar-benar memproses apa yang dikatakan orang lain. Bukan karena mereka egois, tetapi karena mereka memproses informasi secara interaktif.
Sedangkan orang introvert sebaliknya. Mereka memproses informasi secara internal. Keterampilan itu memungkinkan mereka untuk mendengar, memahami, dan memberikan wawasan yang dipertimbangkan dengan saksama ketika mereka merespon.
3. Mereka Jeli
Selain kemampuan mendengar yang superior, orang introvert juga memiliki keterampilan yang cakap dalam hal observasi. Kata Beth Buelow, penulis The Introvert Entrepreneur: Amplify Your Strengths and Create Success on Your Own Terms, meski mereka hanya duduk diam selama rapat, sebenarnya introvert berendam dalam informasi yang disajikan dan berpikir kritis.
Orang introvert biasanya juga menggunakan sifatnya yang jeli untuk membaca ruangan. Mereka lebih cenderung memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah orang. Inilah yang membuat mereka lebih baik dalam komunikasi antarpribadi.
4. Seorang Teman yang Berkualitas
Alih-alih berteman dengan banyak orang yang mereka ajak bicara, banyak introvert akan memfokuskan energinya untuk memperkuat koneksi dengan orang yang sudah dikenalnya. Introvert justru akan merasa kelelahan dan terkuras energinya ketika berada di sekeliling banyak orang. Oleh sebab itu, mereka memilih teman dengan bijaksana.
Singkatnya, introvert sangat pemilih tentang siapa yang akan mereka bawa ke dalam hidupnya. Nah, bila dirimu masuk ke dalam kehidupan para introvert, berarti dirimu amat berharga bagi mereka. Kualitas inilah yang membuat introvert menjadi teman setia, penuh perhatian, dan berkomitmen.
Nah, sudah tahu kan ada apa di balik para introvert dan cara hidup yang paling nyaman menurut mereka? Kesimpulannya, sama sekali tak ada yang salah dengan seorang introvert.
Jadi, andaikan dirimu melihat ada seorang anak kecil di sudut kelas yang tidak terlalu banyak berpartisipasi, atau kolega yang diam seribu bahasa dan minim peran serta, janganlah berprasangka buruk. Cobalah berpikir positif! Hal istimewa apa yang akan mereka lakukan ke depannya?