Ratusan pedagang Pasar Tradisional Kramat, Kota Cirebon, melakukan penolakan terhadap penyesuaian atau kenaikan retribusi pasar. Pasalnya, saat ini kondisi daya beli masyarakat belum stabil.
Dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Kami Para Pedagang Pasar Kramat Kota Cirebon Menolak Kenaikan Retribusi Pasar,” mereka menyampaikan aspirasi tersebut di depan Pasar Tradisional Kramat pada Rabu pagi.
Penolakan tersebut didasari karena kondisi daya beli masyarakat saat ini dianggap belum stabil. Ketua IPP Pasar Kramat mengaku, kenaikan retribusi pasar sebaiknya dikaji kembali.
Baca Juga:KPU Kab. Cirebon Baru Serap 1,3 Miliar Selama Proses Pilkada – VideoNama Ketua FKKC Muncul Sebagai Calon Wakil Bupati Cirebon – Video
Meski kenaikan hanya 1000 rupiah untuk pedagang yang berjualan di kios, dari retribusi 11 ribu naik menjadi 12 ribu, sementara pedagang yang berjualan di los naik 500 rupiah, dari 5.500 menjadi 6 ribu, dan kenaikan ini dianggap sudah yang kesekian kalinya.
Ratusan pedagang akan tetap membayar retribusi pasar sesuai tarif sebelumnya. Jika penyesuaian retribusi tetap diberlakukan, pedagang menuntut agar kondisi pasar, baik kebersihan dan penertiban pedagang di luar area pasar, terutama di belakang area pasar, agar diperhatikan.