Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Yang Di Kembangkan Oleh PLN Mengupayakan Non Emisi.

Foto
Foto/Pembangkit Listrik Tenaga Uap (rimbakita.com)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV-PT PLN (Persero) mengklaim berhasil menekan emisi hingga 478 ribu ton dengan program co-firing atau mengganti batubara dengan biomasa untuk bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, mengatakan perusahaan telah melakukan co-firing di 44 lokasi PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Secara kumulatif, dari Januari-Mei 2024, program co-firing telah memanfaatkan 419 ribu ton biomassa dan mampu menurunkan emisi sebesar 478 ribu ton CO2,” ujar Gregorius saat di konfirmasi Katadata, Rabu (26/6).

Baca Juga:Cobain Di rumah Sekarang ! Cara Membuat Tahu Secara Singkat.Mengonsumsi Kacang Buncis Bisa Mencegah Penyakit Jantung Koroner, ! Simak Manfaat Ya.

Gregorius mengatakan, program tersebut di lakukan untuk terus melakukan transisi energi sebagai upaya mencapai net zero emissions (NZE) tahun 2060.

Dimana dalam masa transisi, PLN menggunakan teknologi co-firing di PLTU sebagai salah satu upaya menekan penggunaan batu bara.

 “Co-firing adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti pellet kayu, wood chip, sampah, cangkang sawit dan sawdust (serbuk gergaji),” ujarnya.

Co-firing Anak Usaha PLN Sementara itu, PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil menurunkan 555.339 ton emisi karbon (CO2) pada 2023.

Atas pelaksanaan subtitusi batu bara dengan biomassa (co-firing) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).  

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengatakan PLN IP telah berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 555.339 ton CO2 atas penerapan cofiring pada 18 PLTU.

Hal itu di lakukan dengan memanfaatkan 478.741 ton biomassa dan menghasilkan energi bersih sebesar 509,54 GWH.

Baca Juga:Jaga Kesehatan Jantung Dengan Mengonsumsi Daging Ayam,Simak Manfaat Ya Disini.3 Jenis Penyakit Gangguan Neurologi Yang Cukup Berbahya Dan Sering Dialami!

“Sepanjang 2023, PLN Indonesia Power sukses melakukan penurunan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan biomassa sebagai substitusi batubara,” ujar Edwin.

Adapun Pembangkit yang telah menerapkan co-firing sampai dengan tahun 2023 ini adalah PLTU Suralaya 1-4.

Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin dan PLTU Ombilin.

Sementara itu, cofiring yang di lakukan oleh PLN Nusantara Power (PLN NP) sepanjang tahun 2023 sebanyak 525,62 GWh atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79MT.

Hingga kini, PLN NP telah melaksanakan co-firing secara kontinyu pada 24 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Demikian sedikit informasi mengenai energi terbarukan yang sedang di rancang oleh PLN.

 

0 Komentar