Kecewa dengan pengelolaan keuangan daerah Pemkab Kuningan yang dinilai fraud, dan kondisi Kuningan yang belum beranjak dari kategori miskin ekstrim, massa dari beberapa ormas menggelar aksi demo di depan pendopo, Selasa pagi. Selain orasi, massa menggelar aksi debus, bakar ban, hingga membelikan tiket bus gratis untuk mengantar PJ Bupati pulang ke kampung halaman.
Puluhan massa lintas ormas melakukan aksi demo karena kecewa dengan pengelolaan keuangan daerah Pemkab Kuningan yang dinilai fraud, ditambah kondisi Kabupaten Kuningan yang belum beranjak dari gelar 5 daerah di Jawa Barat berkategori miskin ekstrim.
Demo dengan jumlah massa sekitar 25 orang ini digelar pada Selasa, 25 Juni 2024, mulai pukul 9 pagi, mendapat pengawalan dari Polres Kuningan dan petugas Satpol PP.
Baca Juga:Kadishub Minta Pengusaha Galian C Patuhi Jam Operasional – VideoKPU Kab. Cirebon Antisipasi Data Ganda Dalam Pemilu – Video
Perwakilan massa Uha Juhana menerangkan, massa yang hadir terdiri dari LSM Frontal, LSM Obor, LSM Raja Edan, dan Paguyuban Sundawani Wirabuana.
Selain kritik pada pengelolaan keuangan daerah, massa juga mengkritisi sejumlah kebijakan yang kontroversial, seperti penataan kawasan perkotaan yang mengakibatkan permasalahan baru pasca relokasi pedagang ke kawasan Puspa, dan kebijakan bebas parkir di pertokoan Siliwangi.
Dalam orasinya, massa juga mempertanyakan kenaikan pesat anggaran Setda 2024 yang mencapai 81 miliar, sementara di sisi lain, anggaran SKPD di bawahnya sangat minim, tergerus kebijakan refocusing, serta permasalahan gagal bayar senilai ratusan miliar yang mengkhawatirkan keuangan daerah ke depan.
Selain orasi, massa menggelar aksi debus dan aksi bakar ban. Massa merasa kecewa karena PJ Bupati tidak hadir untuk berdialog, karena ada agenda lain, sehingga diwakili oleh Asisten Daerah.
Massa yang kecewa akhirnya membelikan tiket bus gratis bagi PJ Bupati, dan menuntutnya pulang ke kampung halaman di Bandung.
Setelah menggelar aksi di pendopo, massa melanjutkan aksinya di Kantor Kejaksaan Negeri Kuningan. Perwakilan massa diterima para pejabat Kejari, dan membubarkan diri dengan tertib pada Selasa siang.