Hati-hati! Ini Dia 5 Jenis Bakteri Pemakan Daging, Ada yang Hidup di Tenggorokan dan Kulit?

dok.ist
Bakteri Streptococcus pyogenes (Grup A Streptococcus)/ foto: Freepik.com/Goncalo Costa
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Infeksi bakteri pemakan daging, atau dikenal juga sebagai necrotizing fasciitis, adalah infeksi bakteri langka namun sangat serius yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang cepat dan mengancam jiwa.

Infeksi ini disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, baik tunggal maupun kombinasi. Berikut adalah beberapa contoh bakteri pemakan daging yang perlu diwaspadai:

1. Streptococcus pyogenes (Grup A Streptococcus): Bakteri ini adalah penyebab paling umum dari infeksi bakteri pemakan daging. Biasanya hidup di tenggorokan dan kulit, dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka.

Baca Juga:Riview Film Reprisal (2018): Aksi Balas Dendam yang MenegangkanCara Menghapus Akun Google yang Terpasang di Perangkat Lain: Lindungi Keamanan dan Privasi Anda

2. Staphylococcus aureus: Bakteri ini sering ditemukan di kulit dan hidung manusia. Beberapa jenis S. aureus, terutama yang resisten terhadap antibiotik (MRSA), dapat menyebabkan infeksi pemakan daging yang parah.

3. Clostridium perfringens: Bakteri ini hidup di tanah dan usus manusia dan hewan. C. perfringens dapat menyebabkan gas gangrene, suatu bentuk infeksi pemakan daging yang ditandai dengan pembentukan gas di jaringan yang terinfeksi.

4. Vibrio vulnificus: Bakteri ini ditemukan di air laut hangat dan dapat menyebabkan infeksi pemakan daging jika masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka atau tertelan melalui makanan laut mentah atau setengah matang.

5. Aeromonas hydrophila: Bakteri ini hidup di air tawar dan dapat menyebabkan infeksi pemakan daging jika masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka.

Gejala Infeksi Bakteri Pemakan Daging

Gejala awal infeksi bakteri pemakan daging mungkin tidak spesifik dan mirip dengan infeksi kulit biasa, seperti kemerahan, bengkak, nyeri, dan hangat pada area yang terinfeksi. Namun, infeksi ini berkembang dengan sangat cepat dan dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti:

  • Demam tinggi
  • Nyeri hebat yang tidak proporsional dengan ukuran luka
  • Perubahan warna kulit menjadi ungu atau hitam
  • Lepuh atau nanah pada luka
  • Mual, muntah, dan diare
  • Pusing dan kebingungan

Pencegahan Infeksi Bakteri Pemakan Daging

Pencegahan infeksi bakteri pemakan daging melibatkan beberapa langkah penting:

  1. Menjaga Kebersihan Luka: Bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir, lalu tutup dengan perban steril.
  2. Menghindari Kontak dengan Orang yang Terinfeksi: Hindari kontak langsung dengan luka yang terinfeksi atau dengan cairan tubuh penderita.
  3. Mencuci Tangan Secara Teratur: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menyentuh luka atau merawat orang sakit.
  4. Vaksinasi: Vaksinasi terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae tipe b dapat membantu mencegah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan necrotizing fasciitis.
  5. Hindari Berenang atau Berendam di Air yang Terkontaminasi: Jika Anda memiliki luka terbuka, hindari berenang atau berendam di air yang berpotensi terkontaminasi bakteri.

Infeksi bakteri pemakan daging adalah kondisi yang serius dan memerlukan penanganan medis segera.

Baca Juga:Byeon Woo Seok Kini Resmi Menjadi Penggemar Sepak Bola Sejati yang SuksesAktor Film Pirates of the Caribbean Tamayo Perry Meninggal Akibat Serangan Hiu di Pulau Oahu, Hawaii

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala infeksi bakteri pemakan daging, segera cari pertolongan medis.

Penundaan dalam diagnosis dan pengobatan dapat meningkatkan risiko komplikasi serius dan kematian.

0 Komentar