RADARCIREBON.TV – Salah satu daya tarik utama Bali adalah adat istiadat dan kebudayaannya yang masih terjaga dengan baik. Masyarakat Bali sangat menjaga tradisi mereka secara turun-temurun. Di beberapa desa adat, kebudayaan mereka menarik perhatian banyak wisatawan, menjadikan desa-desa wisata di Bali sangat ramai. Inilah mengapa liburan di Bali selalu menarik, karena setiap sudutnya memiliki keunikannya sendiri.
Liburan ke desa wisata di Bali bisa menjadi pilihan yang menarik. Ada banyak hal baru yang bisa dipelajari di desa-desa wisata ini, terutama mengenai kebudayaan dan tradisi khas setiap desa. Ingin tahu desa mana saja yang bisa menjadi destinasi liburanmu selanjutnya? Berikut adalah rekomendasi desa wisata di Bali yang terkenal di kalangan wisatawan!
Desa Wisata Penglipuran
Desa Penglipuran adalah salah satu destinasi wisata favorit di Bali. Keunikan desa ini terletak pada tata ruangnya yang sangat rapi dan bersih. Setiap rumah memiliki tiga bagian bangunan yang tetap dijaga kelestariannya: pintu masuk atau angkul-angkul, dapur tradisional, dan bale saka enam. Semua masyarakat Desa Penglipuran wajib menjaga keaslian bangunan mereka dan menggunakan atap bambu.
Baca Juga:Kerja di Luar Kantor Saja! Ini Dia Rekomendasi Tempat Coworking Space di BaliRekomendasi Bakso di Bandung yang Super Enak & Bikin Ketagihan
Desa Penglipuran memiliki struktur berundak, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, menjadikannya tempat yang populer untuk berfoto. Di depan rumah penduduk biasanya terdapat penjor-penjor yang menambah keindahan desa ini.
Dari sisi kebersihan, Desa Penglipuran patut diacungi jempol, bahkan desa ini dinobatkan sebagai salah satu desa wisata paling bersih di dunia. Masyarakat sangat menjaga kebersihan lingkungan. Wisatawan dapat berfoto, melihat acara atau upacara adat, atau membeli suvenir asli buatan masyarakat Desa Penglipuran yang banyak dijual di sekitarnya.
Desa Wisata Tenganan
Di Kabupaten Karangasem, terdapat Desa Tenganan yang juga sangat menarik. Desa ini mempertahankan rumah dan adat warisan leluhur yang sudah ada sejak lama. Awig-awig atau aturan adat di Desa Tenganan sangat dijunjung tinggi dan konon sudah ada sejak abad ke-11 dan hanya diperbarui pada tahun 1842.
Saat berkunjung ke Desa Tenganan, dari jauh sudah terlihat deretan rumah adat yang masih terjaga keasliannya, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tidak ada biaya tiket masuk untuk mengunjungi Desa Tenganan, namun sumbangan sukarela sangat dihargai.
Pemandangan alam di sekitar Desa Tenganan masih sangat asri, dengan sawah yang hijau membentang. Di sekitar rumah tradisional warga, banyak terdapat penghijauan dan ternak seperti kerbau yang dibiarkan bebas. Suasana tenang sangat terasa di desa ini.
Sambil menikmati ketenangan, kamu bisa mempelajari budaya, adat, dan sejarah Desa Tenganan. Selain itu, kamu juga bisa membeli oleh-oleh di toko yang menjual berbagai kerajinan tangan warga desa, seperti ukiran, lukisan, anyaman bambu, lukisan di atas daun lontar, kain gringsing, dan masih banyak lagi.