RADARCIREBON.TV– Bukan rawit hijau ataupun rawit domba, ternyata cabai hiyung dinobatkan jadi cabai terpedas di Indonesia.
Cabai rawit hiyung menjadi nomor satu terpedas dengan rasa kebas tahan lama yang berasal dari Kalimantan.
Tepatnya cabai ini lahir di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Baca Juga:9 Menu Makanan Berbahan Dasar Daging Sapi Mentah dari Seluruh Dunia, Berani Coba?Jadi Primadona Nasi Kapau, Ternyata Begini Tips Membuat Gulai Tambusu Bumbu Lekoh Super Gurih
Rawit ini tumbuh dengan baik dan subur di sana dengan kriteria tanah rawa dengan tingkat keasaman tanah cukup tinggi.
Ngerinya, cabai hiyung masuk ke dalam daftar cabai terpedas di dunia, bersanding dengan cabai carolina reaper.
Studi mengenai cabai hiyung tersebut mengungkap rasa pedasnya berada di angka 2333,05 ppm dimana setara dengan 17 kali cabai rawit biasa.
Bentuk dari cabai rawit hiyung dapat dikenali dan berbeda dengan rawit di pasaran.
Bentuknya runcing dan kurus, dengan tekstur kulit kesat serta warnanya percampuran antara jingga dan merah.
Tak hanya itu, aroma dari cabai ini juga berbeda.
Ketika proses memasak cabai hiyung akan tercium aroma menusuk yang teramat dan dapat menyebabkan panas pada hidung dan mata.
Meski cabai ini tumbuh subur di dataran Hiyung, anda juga dapat mencoba menanamnya sendiri di rumah.
Baca Juga:Bisa Tenang Makan Jeroan, Berikut Peredam Nyeri Ampuh Dapat Dicari ApotekIni Cara Tepat Mengolah Jeroan Agar Tak Bau Amis dan Mengurangi Efek Kolesterol Jahat
Yang pastinya memerhatikan tanah, media, dan karakteristik tumbuhan cabai itu sendiri.
Berikut tips menanam cabai rawit hiyung di rumah:
1. Persiapan Bibit
Pilih Bibit Berkualitas: Pastikan memilih bibit cabai rawit Hiyung dari sumber yang terpercaya.Rendam Bibit: Rendam biji cabai dalam air hangat selama 24 jam untuk mempercepat proses perkecambahan.
2. Media Tanam
Tanah Subur: Gunakan tanah yang gembur, kaya akan bahan organik, dan memiliki pH antara 5,5 hingga 6,5.Pupuk Organik: Campurkan tanah dengan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan.
3. Penyemaian
Pot atau Polybag: Gunakan pot atau polybag dengan diameter minimal 20 cm.Semaikan Bibit: Tanam biji cabai sedalam 1 cm di dalam media tanam, lalu tutup tipis dengan tanah.Penyiraman: Siram dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban tanah.
4. Pemindahan Tanaman
Transplantasi: Setelah bibit memiliki 4-6 daun sejati, pindahkan ke pot yang lebih besar atau ke lahan tanam dengan jarak antar tanaman sekitar 50 cm.Penyiraman: Siram tanaman secara teratur, namun jangan sampai tergenang air.
5. Perawatan Tanaman
Penyiraman Rutin: Siram tanaman setiap hari pada pagi atau sore hari, terutama pada musim kemarau.
Pemupukan: Berikan pupuk organik atau pupuk NPK setiap 2-3 minggu sekali untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.
Penyiangan: Bersihkan gulma di sekitar tanaman untuk mencegah persaingan nutrisi.
Pengendalian Hama: Periksa tanaman secara rutin untuk mengidentifikasi dan mengendalikan hama atau penyakit. Gunakan pestisida organik jika diperlukan.
6. Pemanenan
Waktu Panen: Cabai rawit Hiyung bisa dipanen setelah berumur sekitar 3-4 bulan sejak penanaman.
Tanda Panen: Buah cabai yang sudah matang biasanya berwarna merah cerah. Pemetikan bisa dilakukan dengan memetik buah secara langsung dari tangkainya.
Menanam cabai rawit hiyung membutuhkan ketelitian khusus.