RADARCIREBON.TV – Infeksi bakteri pemakan daging, atau dikenal juga sebagai necrotizing fasciitis, adalah infeksi bakteri langka namun sangat serius yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang cepat dan mengancam jiwa.
Infeksi ini dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau memiliki luka terbuka.
Penyebab dan Penularan
Infeksi bakteri pemakan daging biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes (grup A streptococcus), tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri lain seperti Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, atau bakteri campuran.
Baca Juga:Hari Anti Narkotika Internasional 26 Juni: Mendorong Kesadaran dan Aksi Bersama Melawan NarkobaApakah Anda Alergi Buah? Yuk Cek Gejala dan Cara Mengatasinya
Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, seperti luka gores, gigitan serangga, atau luka operasi.
Penularan infeksi bakteri pemakan daging dapat terjadi melalui kontak langsung dengan luka yang terinfeksi atau dengan cairan tubuh penderita. Bakteri juga dapat menyebar melalui udara jika penderita batuk atau bersin.
Gejala
Gejala awal infeksi bakteri pemakan daging mirip dengan infeksi kulit biasa, seperti kemerahan, bengkak, nyeri, dan hangat pada area yang terinfeksi. Namun, infeksi ini berkembang dengan sangat cepat dan dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti:
- Demam tinggi
- Nyeri hebat yang tidak proporsional dengan ukuran luka
- Perubahan warna kulit menjadi ungu atau hitam
- Lepuh atau nanah pada luka
- Mual, muntah, dan diare
- Pusing dan kebingungan
Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis infeksi bakteri pemakan daging dilakukan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium seperti kultur darah dan biopsi jaringan. Pengobatan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi serius dan kematian.
Pengobatan infeksi bakteri pemakan daging biasanya melibatkan:
- Antibiotik intravena: Untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
- Pembedahan: Untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
- Terapi suportif: Untuk menjaga fungsi organ vital dan mencegah komplikasi.
Pencegahan
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi bakteri pemakan daging antara lain:
1. Menjaga kebersihan luka: Bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir, lalu tutup dengan perban steril.
2. Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi: Hindari kontak langsung dengan luka yang terinfeksi atau dengan cairan tubuh penderita.
Baca Juga:Apa itu Minyak Esensial? Ini Manfaat dan Cara PenggunaannyaCara Membuat Minyak Esensial Lavender Sendiri di Rumah, Yuk Cobain!
3. Mencuci tangan secara teratur: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menyentuh luka atau merawat orang sakit.
4. Vaksinasi: Vaksinasi terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae tipe b dapat membantu mencegah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan necrotizing fasciitis.
Jadi, Infeksi bakteri pemakan daging adalah kondisi yang serius dan memerlukan penanganan medis segera. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala infeksi bakteri pemakan daging, segera cari pertolongan medis.