Mengolah Tanah dan Memilih Benih Unggul untuk Budidaya Kedelai Hitam yang Sukses

Kedelai Hitam/Pertanianku
Kedelai Hitam/Pertanianku
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Kedelai hitam (Glycine max) merupakan salah satu jenis kedelai yang memiliki nilai gizi tinggi dan beragam manfaat kesehatan.

Selain kandungan proteinnya yang tinggi, kedelai hitam juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral.

Proses menanam dan merawat kedelai hitam memerlukan perhatian khusus agar hasil panennya maksimal.

Baca Juga:Persiapan Tanah dan Media Tanam yang Ideal untuk GandumLangkah-Langkah Efektif Merawat Tanaman Melinjo untuk Hasil Optimal

Artikel ini akan membahas langkah-langkah detail dalam menanam dan merawat kedelai hitam, mulai dari persiapan lahan hingga proses panen.

1. Persiapan Lahan

Pemilihan Lokasi

Kedelai hitam membutuhkan sinar matahari penuh untuk tumbuh optimal, jadi pilihlah lokasi yang terbuka dan mendapatkan cahaya matahari sepanjang hari.

Pastikan juga lokasi tersebut memiliki drainase yang baik untuk mencegah genangan air yang dapat merusak tanaman.

Pengolahan Tanah

  1. Pembersihan Lahan: Bersihkan lahan dari gulma, batu, dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Gulma dapat bersaing dengan tanaman kedelai untuk mendapatkan nutrisi dan air, sehingga harus dihilangkan sebelum menanam.
  2. Penggemburan Tanah: Gemburkan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 15-20 cm. Tanah yang gembur akan mempermudah akar kedelai untuk berkembang dan menyerap nutrisi.
  3. Pemupukan Dasar: Tambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah. Sebaiknya gunakan sekitar 2-3 ton pupuk organik per hektar lahan.

2. Pemilihan dan Penyiapan Benih

Memilih Benih

Pilih benih kedelai hitam yang berkualitas tinggi, bebas dari penyakit, dan memiliki daya kecambah yang baik. Benih yang berkualitas akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif.

Penyiapan Benih

  1. Perendaman Benih: Rendam benih dalam air bersih selama 6-12 jam. Proses ini membantu mempercepat perkecambahan dan memastikan benih menyerap air dengan cukup.
  2. Pengecambahan: Setelah direndam, tiriskan benih dan biarkan di tempat yang lembab selama 1-2 hari hingga benih mulai berkecambah.

3. Penanaman Kedelai Hitam

Waktu Penanaman

Kedelai hitam sebaiknya ditanam pada awal musim hujan atau pada saat curah hujan cukup tinggi. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan air yang cukup bagi pertumbuhan tanaman.

Teknik Penanaman

  1. Jarak Tanam: Buatlah lubang tanam dengan jarak antar baris sekitar 50-60 cm dan jarak antar tanaman dalam baris sekitar 20-30 cm. Jarak ini memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan memudahkan perawatan.
  2. Penanaman Benih: Tanam benih yang telah berkecambah ke dalam lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm. Tutup lubang dengan tanah secara perlahan dan padatkan sedikit agar benih tidak terlepas.

4. Perawatan Tanaman

Penyiraman

Pastikan tanaman kedelai mendapatkan air yang cukup terutama pada fase awal pertumbuhan (fase vegetatif) dan fase pembentukan polong (fase generatif). Jika curah hujan kurang, lakukan penyiraman tambahan.

Penyiangan

Lakukan penyiangan secara berkala untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.

Baca Juga:Cara Mudah Menanam dan Merawat Bibit Kunyit di Tanah SempitPanduan Pemupukan yang Tepat Untuk Maksimalkan Hasil Tanaman Cabai Merah

Gulma dapat menghambat pertumbuhan tanaman kedelai dengan bersaing untuk mendapatkan air, nutrisi, dan cahaya matahari.

Pemupukan Lanjutan

  1. Pemupukan Nitrogen: Pada fase vegetatif, tambahkan pupuk nitrogen seperti urea untuk mempercepat pertumbuhan daun dan batang. Gunakan sekitar 50 kg urea per hektar.
  2. Pemupukan Fosfor dan Kalium: Pada fase generatif, tambahkan pupuk fosfor dan kalium untuk mendukung pembentukan polong dan biji. Gunakan pupuk TSP (Triple Super Phosphate) dan KCl (Kalium Klorida) masing-masing sekitar 50 kg per hektar.

Pengendalian Hama dan Penyakit

  1. Hama: Beberapa hama yang sering menyerang kedelai hitam antara lain ulat grayak, kutu daun, dan belalang. Gunakan insektisida yang tepat dan aman untuk mengendalikan hama tersebut.
  2. Penyakit: Penyakit yang sering menyerang kedelai hitam antara lain karat daun, busuk batang, dan virus mosaik. Gunakan fungisida dan teknik pengendalian hayati untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini.

5. Proses Panen

Waktu Panen

Kedelai hitam biasanya siap dipanen setelah 3-4 bulan masa tanam, tergantung pada varietas dan kondisi tumbuh.

Tanda-tanda tanaman siap dipanen adalah ketika daun mulai menguning dan gugur, serta polong berubah warna menjadi coklat atau hitam.

Teknik Panen

  1. Pemanenan Manual: Gunakan sabit atau gunting tajam untuk memotong tanaman di bagian pangkal. Kumpulkan tanaman yang telah dipotong dan biarkan kering di lapangan selama beberapa hari.
  2. Perontokan Biji: Setelah tanaman kering, lakukan perontokan biji dengan cara memukul-mukul tanaman menggunakan alat perontok atau dengan mesin perontok biji.

6. Pasca Panen

Pengeringan

Setelah perontokan, biji kedelai hitam harus dikeringkan hingga kadar airnya mencapai sekitar 10-12%.

Pengeringan dapat dilakukan dengan cara menjemur biji di bawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering.

Penyimpanan

Simpan biji kedelai hitam yang telah kering di tempat yang bersih, kering, dan bebas dari hama. Gunakan wadah yang kedap udara atau karung yang diberi lapisan plastik untuk mencegah serangan hama dan menjaga kualitas biji.

Kesimpulan

Menanam dan merawat kedelai hitam memerlukan perhatian khusus pada setiap tahapannya, mulai dari persiapan lahan hingga pasca panen.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, hasil panen kedelai hitam bisa optimal dan berkualitas tinggi.

Kedelai hitam tidak hanya bermanfaat untuk konsumsi pribadi, tetapi juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dikelola dengan baik. Selamat menanam dan merawat kedelai hitam!

0 Komentar