RADARCIREBON.TV – Jagung (Zea mays) adalah salah satu tanaman pangan utama di dunia, termasuk di Indonesia.
Sebagai sumber karbohidrat penting, jagung juga memiliki banyak manfaat lain seperti pakan ternak dan bahan baku industri.
Menanam jagung bisa menjadi usaha yang menguntungkan jika dilakukan dengan benar. Artikel ini akan membahas cara menanam dan merawat jagung mulai dari persiapan lahan hingga panen.
Baca Juga:Mengolah Tanah dan Memilih Benih Unggul untuk Budidaya Kedelai Hitam yang SuksesPersiapan Tanah dan Media Tanam yang Ideal untuk Gandum
Persiapan Lahan
Persiapan lahan adalah langkah awal yang sangat penting dalam budidaya jagung. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan lahan:
1. Pemilihan Lokasi
Jagung membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhannya. Pilihlah lokasi yang terbuka dan tidak terhalang bayangan pohon atau bangunan.
2. Pengolahan Tanah
Tanah yang ideal untuk menanam jagung adalah tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik.
Olah tanah dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 20-30 cm untuk memperbaiki struktur tanah dan mempermudah akar menembus tanah.
3. Pemberian Pupuk Dasar
Sebelum tanam, tambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang ke dalam tanah.
Pupuk organik ini membantu meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi bagi tanaman jagung.
Pemilihan Benih
Pemilihan benih jagung yang berkualitas adalah kunci keberhasilan dalam budidaya jagung. Berikut beberapa tips dalam memilih benih:
1. Varietas Unggul
Baca Juga:Langkah-Langkah Efektif Merawat Tanaman Melinjo untuk Hasil OptimalCara Mudah Menanam dan Merawat Bibit Kunyit di Tanah Sempit
Pilihlah varietas jagung yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan tujuan budidaya, misalnya varietas jagung manis untuk konsumsi langsung atau varietas jagung pakan ternak.
2. Kualitas Benih
Pastikan benih yang dipilih memiliki daya tumbuh tinggi, bebas dari penyakit, dan tidak cacat. Benih yang berkualitas biasanya sudah tersertifikasi oleh lembaga terkait.
Penanaman
Setelah lahan siap dan benih terpilih, langkah berikutnya adalah penanaman. Berikut adalah langkah-langkah penanaman jagung:
1. Penentuan Jarak Tanam
Jarak tanam yang ideal untuk jagung adalah sekitar 75 x 25 cm. Jarak ini memungkinkan tanaman untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup dan mengurangi persaingan antar tanaman.
2. Penanaman Benih
Tanam benih jagung sedalam 3-5 cm ke dalam tanah. Setiap lubang tanam bisa diisi 2-3 biji benih, kemudian tutup kembali dengan tanah.
3. Pengairan Awal
Setelah penanaman, siram lahan secara merata untuk memastikan kelembaban tanah yang cukup sehingga benih bisa berkecambah dengan baik.
Perawatan Tanaman
Perawatan yang baik sangat penting untuk mendapatkan hasil panen jagung yang maksimal. Berikut beberapa langkah perawatan yang perlu dilakukan:
1. Pengairan
Jagung membutuhkan air yang cukup terutama pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan biji.
Pastikan lahan tetap lembab tetapi tidak tergenang air. Pengairan bisa dilakukan setiap 3-5 hari sekali tergantung kondisi cuaca dan jenis tanah.
2. Penyiangan
Lakukan penyiangan untuk menghilangkan gulma yang dapat bersaing dengan tanaman jagung dalam mendapatkan nutrisi dan air.
Penyiangan bisa dilakukan secara manual atau dengan menggunakan herbisida.
3. Pemupukan
Pemupukan susulan perlu dilakukan untuk memastikan tanaman jagung mendapatkan nutrisi yang cukup.
Pemupukan bisa dilakukan pada umur 3-4 minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium sesuai dosis yang dianjurkan.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Jagung rentan terhadap serangan hama seperti ulat grayak dan penyakit seperti karat daun. Gunakan pestisida dan fungisida sesuai kebutuhan dan dosis yang dianjurkan.
Selain itu, penerapan teknik budidaya yang baik seperti rotasi tanaman dan sanitasi lahan juga dapat membantu mengurangi serangan hama dan penyakit.
Panen dan Pasca Panen
Panen jagung dilakukan setelah tongkol jagung mencapai kematangan fisiologis. Berikut langkah-langkah dalam proses panen dan pasca panen:
1. Waktu Panen
Jagung biasanya bisa dipanen setelah 90-100 hari setelah tanam tergantung varietas dan kondisi lingkungan.
Tanda jagung siap panen adalah rambut tongkol yang sudah mengering dan biji yang mengeras.
2. Cara Panen
Panen dilakukan dengan cara memetik tongkol jagung dari batangnya. Pastikan memanen pada waktu yang tepat untuk menghindari kehilangan hasil karena tongkol yang terlalu matang atau belum cukup matang.
3. Pengeringan
Setelah dipanen, jagung harus dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya hingga sekitar 13-14%.
Pengeringan bisa dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering.
4. Penyimpanan
Jagung yang sudah kering bisa disimpan dalam kondisi yang kering dan sejuk untuk mencegah pertumbuhan jamur dan serangan hama gudang.
Gunakan wadah penyimpanan yang tertutup rapat untuk menjaga kualitas jagung.
Kesimpulan
Menanam dan merawat jagung memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang baik untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Mulai dari persiapan lahan, pemilihan benih, penanaman, perawatan, hingga panen dan pasca panen, setiap langkah perlu dilakukan dengan cermat.
Dengan perawatan yang tepat, tanaman jagung bisa tumbuh subur dan memberikan hasil yang optimal.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mencoba budidaya jagung. Selamat bercocok tanam!