Pahami Kepribadian Narsistik Dari Kacamata Islam, Salah Satu Penyakit Mental yang Perlu DiSembuhkan

Pahami Kepribadian Narsistik Dari Kacamata Islam, Salah Satu Penyakit Mental yang Perlu DiSembuhkan
Pahami Kepribadian Narsistik Dari Kacamata Islam, Salah Satu Penyakit Mental yang Perlu DiSembuhkan/ pixabay
0 Komentar

RADARCIREBON.TV– Dalam konteks Islam, kepribadian narsistik tidak dijelaskan secara spesifik dalam teks-teks utama seperti Al-Qur’an atau Hadis.

Namun, prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Islam dapat membantu kita memahami bagaimana karakteristik-karakteristik narsistik dapat dipertimbangkan dari sudut pandang agama ini.

Islam menekankan pentingnya kerendahan hati dan menghindari kesombongan.

Dalam jurnal yang berjudul “Narsistik dalam perspektif Islam”, narsistik masuk ke dalam kategori penyakit mental yang ditandai dengan agresif. 

Baca Juga:Narsistik Itu Apa? Bagaimana Ciri dan Dampak Kepribadian Narsistik? Cek Siapa Tahu Kamu Orangnya…Mengenal Kepribadian People Pleaser, Ciri, Dampak Negatif, serta Cara Mengatasinya- Siap untuk Berkata Tidak

Seseorang narsistik cenderung memiliki sifat agresif dan arogan karena mengganggap dirinya lebih baik dari orang lain. 

Kepribadian narsistik dilarang dalam ajaran Islam sebab mengarah pada sifat ujub atau sombong, sebagaimana dilansir kumparan.

Salah satunya pada kandungan Surat Al-Hujurat ayat 11 mengingatkan bahwa seseorang tidak boleh mencela orang lain atau menyombongkan diri atas orang lain.

Kepribadian narsistik sering kali ditandai oleh kesombongan yang berlebihan dan kebanggaan diri yang tidak sehat, yang bertentangan dengan nilai-nilai kerendahan hati dalam Islam.

Kemudian Islam mengajarkan untuk memiliki empati dan perhatian terhadap sesama manusia.

Sebagai contoh, Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya menyayangi dan memperhatikan perasaan orang lain. 

Kepribadian narsistik sering kali kurang memiliki empati terhadap orang lain dan lebih fokus pada kepentingan diri sendiri.

Dalam pandangan Islam mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan kerjasama dalam hubungan sosial.

Baca Juga:Kamu Seorang People Pleasure? Ketahui Kelebihan dan Kekurangan dari Kepribadian (Gak Enakan) di Sini…Lawan Rasa Takutmu, Ini 10 Cara Mengatasi Kesulitan Keluar dari Zona Nyaman Bisa Kamu Lakukan

Kepribadian narsistik cenderung menonjolkan diri dan memanfaatkan hubungan untuk kepentingan pribadi, seringkali tidak memperhatikan nilai-nilai etika dan keadilan yang dianjurkan Islam.

Kemudian pada tahap pengendalian Diri dan Akhlak. Islam mengajarkan pengendalian diri, kesabaran, dan akhlak yang baik dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.

Kepribadian narsistik, dengan ciri-ciri seperti reaksi yang impulsif terhadap kritik atau frustrasi, mungkin tidak selaras dengan prinsip-prinsip ini.

Tujuan Hidup dan Keseimbangan. Islam menegaskan pentingnya hidup seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat, serta menghindari obsesi terhadap kekayaan atau kekuasaan.

Kepribadian narsistik sering kali terobsesi dengan pencapaian pribadi, pengakuan, atau kekayaan material.

Dari perspektif Islam, sikap dan perilaku yang mengarah pada kesombongan, kurangnya empati, pengambilan keputusan impulsif, dan penggunaan orang lain untuk keuntungan pribadi

dapat dianggap sebagai hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh agama ini.

Oleh karena itu, meskipun tidak ada istilah “narsistik” yang secara eksplisit disebutkan dalam Islam, nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diajarkan

dapat memberikan panduan moral dalam menilai dan memahami perilaku manusia, termasuk perilaku yang mungkin memiliki ciri-ciri narsistik.

0 Komentar