Trauma: Apa yang Perlu Diketahui

Trauma
Trauma (Halodoc)
0 Komentar

Trauma psikologis merupakan respons terhadap suatu peristiwa yang membuat seseorang merasa sangat stres. Contohnya termasuk berada di zona perang, bencana alam, atau kecelakaan. Trauma dapat menyebabkan berbagai gejala fisik dan emosional. Tidak semua orang yang mengalami peristiwa stres akan mengalami trauma. Ada juga berbagai jenis trauma. Beberapa orang akan mengalami gejala yang hilang setelah beberapa minggu, sementara yang lain akan memiliki efek jangka panjang. Dengan pengobatan, orang dapat mengatasi akar penyebab trauma dan menemukan cara konstruktif untuk mengelola gejalanya. Artikel ini membahas berbagai jenis trauma, gejala trauma, dan pilihan pengobatan yang tersedia.

Apa itu trauma?

Menurut American Psychological Association (APA), trauma adalah “respon emosional terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, pemerkosaan, atau bencana alam”. Namun, seseorang mungkin mengalami trauma sebagai respons terhadap peristiwa apa pun yang mereka anggap mengancam atau membahayakan secara fisik atau emosional.

Seseorang yang mengalami trauma dapat merasakan berbagai emosi baik segera setelah kejadian tersebut maupun dalam jangka panjang. Mereka mungkin merasa kewalahan, tidak berdaya, terkejut, atau kesulitan memproses pengalamannya. Trauma juga dapat menyebabkan gejala fisik.

Baca Juga:PTSD: Apa yang Perlu Anda KetahuiTerapi Seni dan Cara Kerjanya

Trauma dapat mempunyai dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan seseorang. Jika gejalanya terus berlanjut dan tidak berkurang keparahannya, hal ini dapat mengindikasikan bahwa trauma tersebut telah berkembang menjadi gangguan kesehatan mental yang disebut gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Ada beberapa jenis trauma, antara lain:

  • Trauma akut: Ini diakibatkan oleh satu peristiwa yang membuat stres atau berbahaya.
  • Trauma kronis: Ini diakibatkan oleh paparan peristiwa yang sangat menegangkan secara berulang-ulang dan berkepanjangan. Contohnya adalah kasus kekerasan terhadap anak, intimidasi, atau kekerasan dalam rumah tangga.
  • Trauma kompleks: Ini diakibatkan oleh paparan berbagai peristiwa traumatis.
  • Trauma sekunder, atau trauma perwakilan, adalah bentuk lain dari trauma. Dengan bentuk trauma ini, seseorang mengalami gejala trauma akibat kontak dekat dengan seseorang yang pernah mengalami peristiwa traumatis.

Anggota keluarga, ahli kesehatan mental, dan pihak lain yang merawat mereka yang pernah mengalami peristiwa traumatis berisiko mengalami trauma perwakilan. Gejalanya sering kali mirip dengan PTSD.

Gejala

Gejala trauma berkisar dari ringan hingga berat. Banyak faktor yang menentukan bagaimana suatu peristiwa traumatis mempengaruhi seseorang, termasuk:

  • karakteristik mereka
  • adanya kondisi kesehatan mental lainnya
  • paparan sebelumnya terhadap peristiwa traumatis
  • jenis dan ciri-ciri peristiwa atau kejadian
  • latar belakang dan pendekatan mereka dalam menangani emosi

Respon emosional dan psikologis

Seseorang yang pernah mengalami trauma mungkin merasakan:

  • penyangkalan
  • amarah
  • takut
  • kesedihan
  • malu
  • kebingungan
  • kecemasan
  • depresi
  • mati rasa
  • kesalahan
  • keputusasan
  • sifat lekas marah
  • kesulitan berkonsentrasi

Mereka mungkin mengalami ledakan emosi, sulit mengatasi apa yang mereka rasakan, atau menarik diri dari orang lain. Kilas balik, saat seseorang mengingat kembali peristiwa traumatis dalam pikirannya, adalah hal biasa, begitu pula mimpi buruk.

Respons fisik

Selain reaksi emosional, trauma juga dapat menyebabkan gejala fisik, seperti:

  • sakit kepala
  • gejala pencernaan
  • kelelahan
  • jantung berdebar kencang
  • berkeringat
  • merasa gelisah

Terkadang, seseorang juga akan mengalami hyperarousal, atau ketika seseorang merasa seolah-olah berada dalam kondisi waspada terus-menerus. Hal ini mungkin membuat Anda sulit tidur.

Individu juga dapat mengembangkan masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, dan masalah penyalahgunaan zat.

Baca Juga:Mengobati Gangguan Kecemasan Tanpa ObatManfaat Olahraga bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Perlakuan

Beberapa perawatan dapat membantu penderita trauma mengatasi gejalanya dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Terapi

Terapi adalah pengobatan lini pertama untuk trauma. Idealnya, seseorang akan bekerja dengan terapis yang memiliki informasi trauma atau terapis yang berfokus pada trauma.

Obat-obatan

Pengobatan saja tidak dapat menyembuhkan trauma atau PTSD, namun dapat membantu seseorang mengatasi gejala seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Seseorang harus berbicara dengan dokternya tentang pilihannya.

Perawatan diri

Mempraktikkan perawatan diri dapat membantu individu mengatasi gejala trauma emosional, psikologis, dan fisik. Contoh perawatan diri untuk trauma meliputi:

Latihan

Trauma dapat mengaktifkan respons melawan-atau-lari tubuh. Olahraga dapat membantu mengurangi beberapa efek ini.

0 Komentar