Terapi Seni dan Cara Kerjanya

Terapi Seni
Terapi Seni (Alodokter)
0 Komentar

Terapi seni mendorong ekspresi kreatif melalui lukisan, gambar, atau pemodelan. Ini mungkin berhasil dengan memberi seseorang ruang yang aman untuk mengekspresikan perasaannya dan memungkinkan mereka merasa lebih memiliki kendali atas hidupnya. Sama seperti lukisan atau musik yang dapat mengatakan sesuatu dengan cara yang hampir tidak dapat dijelaskan, terapi seni atau art therapy memberikan individu yang menghadapi tantangan fisik, emosional, dan kognitif dengan jalur baru menuju pemahaman dan ekspresi diri.

Orang tidak harus menjadi seniman atau bahkan “pandai dalam bidang seni” untuk mendapatkan manfaat dari terapi seni. Bentuk perawatan ini lebih dari sekadar kelas seni atau sekadar membuat orang sibuk. Terapi seni menggunakan kekuatan seni dan cara komunikasi yang berbeda untuk membuat orang terbuka dan terlibat dalam terapi mereka dengan cara baru, yang dapat meningkatkan segala jenis penyembuhan.

Tentang Terapi Seni dan Penjelasannya

Menurut American Art Therapy Association, terapi seni adalah jenis terapi yang mengintegrasikan kesehatan mental dan layanan manusia dengan menggunakan “pembuatan seni aktif, proses kreatif, teori psikologis terapan, dan pengalaman manusia.” Para profesional berlisensi yang terlatih dalam terapi dan seni melakukan sesi ini, yang cocok untuk orang-orang dari segala usia. Terapi seni dapat dimasukkan ke dalam sesi tatap muka, terapi kelompok, dan konseling keluarga atau pasangan.

Baca Juga:Mengobati Gangguan Kecemasan Tanpa ObatManfaat Olahraga bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Salah satu tujuan utama terapi seni adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini dapat membantu meningkatkan atau mengembalikan fungsi seseorang. Terapi seni dilakukan di lingkungan pendidikan, medis, dan rehabilitasi, serta di praktik swasta dan klinik kesehatan mental.

Cara Kerja dari Terapi Seni

Orang-orang yang membuat karya seni dalam bentuk apa pun, baik mereka menganggap dirinya seniman atau bukan, mengambil bagian dalam proses penemuan diri yang memberi mereka ruang aman untuk mengekspresikan perasaannya. Selain itu, hal ini memungkinkan mereka untuk merasa lebih memiliki kendali atas hidup mereka. Proses kreatif ini memang menyenangkan, namun ini bukan satu-satunya aktivitas yang dilakukan dalam sesi terapi seni.

Dalam sesi terapi seni, seseorang dapat melakukan beberapa latihan berikut:

  • Lukisan
  • Menggambar
  • Lukisan jari
  • Bekerja membuat kerajinan dengan tanah liat
  • Ukiran
  • Patung
  • Mencoret-coret 
  • Membuat kolase

Meskipun latihan ini dilakukan di bawah bimbingan seorang terapis seni, yang muncul adalah respons individu yang tidak tersaring. Memahaminya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan. Untuk mengungkap pemahaman ini, individu dan terapis seninya akan mendiskusikan karya seni tersebut. Mereka akan mengeksplorasi objek, orang, dan gambar apa yang muncul dan tidak muncul di dalamnya.

Kondisi yang Akan Menguntungkan dari Terapi Seni

Dewan Kredensial Terapi Seni mengatakan bahwa terapi seni dapat memenuhi kebutuhan:

  • Orang yang mengalami trauma, seperti pertempuran atau bencana alamindividu dengan tantangan kesehatan yang signifikan, termasuk cedera otak traumatis dan kanker
  • Orang dengan kondisi tertentu, seperti depresi, autisme, dan demensiaTerapi seni dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan bagi penderita nyeri. Selain itu, para ahli mengatakan bahwa praktik ini mungkin bermanfaat bagi orang yang hidup dengan kondisi lain, seperti kecemasan, gangguan makan, gangguan penggunaan narkoba, dan tertekan

Praktisi juga mengatakan bahwa terapi seni juga dapat membantu orang meningkatkan keterampilan tertentu dengan:

  • Meningkatkan pendekatan mereka terhadap resolusi konflik
  • Meningkatkan keterampilan sosial
  • Mengelola stres
  • Memperkuat kemampuan mereka untuk mengatur diri sendiri
  • Meningkatkan pemahaman mereka tentang diri mereka sendiri
0 Komentar