Kekurangan Beta Karotin Bisa Menyebabkan Penyakit Erythropoietic Protoporphyria !

Foto
Foto/Penyakit Erythropoietic protoporphyria (www.mstar.com.my)
0 Komentar

RadarCirebon.Tv- Penyakit Erythropoietic protoporphyria (EPP) adalah kelainan bawaan yang mengakibatkan penumpukan protoporfirin (senyawa pembentuk heme) pada plasma darah, sumsum tulang, dan sel darah merah.

Heme sendiri adalah sebuah molekul yang memungkinkan darah membawa oksigen. Protoporfirin ini menumpuk pada pembuluh darah di bawah kulit. Kondisi ini menyebabkan fotosensitivitas (alergi matahari) akut, nyeri, dan potensi penyakit hati. 

Penyakit kulit ini biasanya muncul pada anak usia dini. Gejalanya di ikuti dengan rasa sakit yang intens saat kulit terpapar sinar matahari secara langsung. 

EPP terjadi karena kekurangan enzim yang di sebut ferrochelatase.

Baca Juga:Penyakit Gangguan Kognitif Beserta Cara Pencegahan Nya,Simak Di Sini !Jenis Antioksidan dan Ragam Makanan Tinggi Antioksidan Bisa Mengurangi Radikal Bebas !

Kondisi ini merupakan salah satu dari delapan kelainan genetik bawaan yang disebut porfiria, yaitu gangguan penumpukan bahan kimia natural.

Beberapa orang dengan EPP memiliki gen yang disebut ALAS2. Secara medis, kondisi ini di sebut X-linked protoporphyria (XLP).

Tanda dan gejala erythropoietic protoporphyria

Gejala biasanya berkembang pada awal masa perkembangan bayi, muncul setelah pertama kali terpapar sinar matahari. Gejala yang paling umum adalah rasa sakit yang parah saat terpapar sinar matahari (fotosensitivitas). Rasa sakit itu cenderung sering menyerang tangan, kaki, wajah, dan telinga.

Gejala lain yang biasanya muncul termasuk:

  • gatal pada kulit,
  • sensitivitas terhadap beberapa sumber cahaya buatan,
  • perasaan geli,
  • ruam kulit,
  • sensasi terbakar,
  • pembengkakan kulit, dan
  • peradangan kulit yang tidak kunjung sembuh.

Gejala lain yang mungkin timbul seperti kulit melepuh, perubahan warna kulit, dan area kulit yang terpapar sinar matahari menebal.

Tanda ini cenderung timbul selama pasien terkena paparan cahaya matahari dan bisa memburuk saat musim kemarau. 

Tingkat keparahan gejala dapat bervariasi. Beberapa orang dapat terkena paparan sinar matahari berjam-jam sebelum mengalami rasa sakit.

Sebagian orang lain rasa sakit muncul dalam hitungan detik,Penumpukan protoporfirin juga memicu pembentukan batu empedu.

Baca Juga:Beta Karoten Sering Digunakan Oleh Para Dokter Untuk Mengoati Sakit Mata !Meminum Jus Dapat Mengurangi Penyebab Tubuh Gemetar !

Orang dengan erythropoietic protoporphyria juga memiliki peningkatan risiko penyakit hati (liver).

Penyebab erythropoietic protoporphyria

Pada seseorang dengan EPP, mutasi pada gen yang disebut FECH menyebabkan tubuh kekurangan enzim ferrochelatase.

Ketika jumlah ferrochelatase tidak cukup, tubuh tidak dapat mengubah senyawa protoporfirin menjadi heme. 

Paparan sinar matahari sendiri meningkatkan protoporfirin, sehingga senyawa ini menumpuk di bagian bawah kulit.

Hal tersebut mengakibatkan reaksi peradangan di kulit dan timbulnya rasa sakit yang parah.

Erythropoietic protoporphyria tergolong sebagai gangguan resesif autosomal. Artinya, orangtua dari pasien EPP masing-masing membawa satu gen FECH yang bermutasi.

Namun, orangtua yang mewariskan gen bermutasi ini tidak menunjukkan gejala EPP. 

Pada beberapa kasus, EPP bisa di sebabkan oleh myelodysplasia atau leukemia myeloid karena ketidakstabilan kromosom, seperti kehilangan kromosom 18.

Pengobatan dan perawatan

Tidak ada obat untuk erythropoietic protoporphyria. Pengobatan berfokus pada perlindungan dari sinar matahari untuk mengelola gejala yang timbul. 

Fotosensitivitas seumur hidup adalah masalah utama pada kelainan ini.

Berikut beberapa perawatan untuk mengatasi gejala yang muncul yang di sarankan situs DermNet Selandia Baru.

  • Rendam area kulit yang terpapar sinar dalam air dingin atau kompres dengan es.
  • Gunakan krim anestesi topikal (oles) untuk meredakan peradangan.
  • Untuk mengurangi rasa sakit, hindari paparan sinar matahari yang tidak perlu.
  • Kenakan pakaian pelindung dan topi bertepi lebar.
  • Pasang penghalang cahaya pada jendela rumah dan mobil.
  • Hindari sumber cahaya lain yang dapat menimbulkan gejala, seperti lampu fluorescent dan halogen.
  • Gunakan tabir surya yang mengandung seng oksida atau titanium di oksida untuk memantulkan cahaya.
  • Hindari konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko penyakit hati dan gagal hati.
  • Pasien EPP yang berisiko memiliki penyakit hati memerlukan perawatan medis, bahkan transplantasi hati.

Maka dari itu di butuhkan makanan atu minuman yang mengandung beta karotin yang bisa menanggal radikal bebas seringga terhindar dari penyakit Erythropoietic protoporphyria (EPP) dan sebagainya.

0 Komentar