RadarCirebon.Tv- Sering kita menjumpai senyawa kimia yang di sebut Antioksidan,Antioksidan adalah zat alami ataupun buatan manusia yang dapat mencegah atau menunda beberapa jenis kerusakan sel akibat proses oksidasi oleh oksidan.
Oksidan itu sendiri merupakan radikal bebas yang ada di lingkungan, tetapi juga di produksi secara alami dalam tubuh.
Antioksidan banyak di temukan pada makanan, termasuk buah dan sayuran. Setiap dari kita memiliki antioksidan dan radikal bebas yang ada di dalam tubuh setiap saat.
Baca Juga:Beta Karoten Sering Digunakan Oleh Para Dokter Untuk Mengoati Sakit Mata !Meminum Jus Dapat Mengurangi Penyebab Tubuh Gemetar !
Beberapa antioksidan di produksi oleh tubuh itu sendiri, di samping itu zat ini juga bisa di dapatkan dari makanan.
Tubuh kita juga menghasilkan radikal bebas sebagai produk sampingan dari reaksi seluler.
Misalnya, hati memproduksi dan menggunakan radikal bebas untuk mendetoksifikasi tubuh, sementara sel darah putih mengirim radikal bebas untuk menghancurkan bakteri, virus dan sel yang rusak.
Konsumsi makanan tinggi antioksidan merupakan cara alami untuk memenuhi asupan antioksidan bagi tubuh.
Antioksidan berperan penting dalam melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang bisa menimbulkan beragam penyakit.
Tubuh secara alami akan menghasilkan radikal bebas sebagai zat limbah dari metabolisme.
Kelompok antioksidan
1. Enzim
Anda mungkin tidak menyangka kalau enzim termasuk golongan antioksidan. Enzim merupakan jenis antioksidan yang tersusun dari protein dan berbagai mineral.
Baca Juga:Yuk Buat Sekarang Juga ! Resep Kombinasi Jus Buah Yang Bikin Sehat.7 Manfaat Madu bagi Kesehatan Tubuh Kita Agar Tetap Bugar !
Ketika berada dalam tubuh, enzim akan bersintesis. Dan agar enzim dapat berfungsi optimal, maka ia butuh ‘rekan kerja’ berupa mineral seperti zat besi, tembaga, selenium, magnesium, serta zinc.
Hal lain yang tak kalah penting untuk di ketahui adalah, kualitas enzim yang di peroleh tubuh juga sangat tergantung dari kualitas makanan sumber protein yang kita konsumsi.
2. Vitamin
Di karenakan tubuh manusia tidak bisa memproduksi vitamin sendiri, maka kita perlu mendapatkannya dari luar yaitu melalui makanan atau suplemen.
Contoh antioksidan vitamin antara lain vitamin A, C, E, asam folat, serta beta karoten, yang masing-masing memiliki kegunaannya sendiri-sendiri.
Coenzyme Q10 (COQ10) misalnya, sebenarnya dapat di produksi oleh tubuh. Peran nutrisi ini adalah memastikan agar setiap sel dalam tubuh kita bekerja dengan baik.
Akan tetapi seiring bertambahnya usia, produksi nutrisi inipun mengalami penurunan, jadi kita harus memperolehnya dari luar.
3. Fitokemikal
Fitokemikal merupakan jenis antioksidan yang di gunakan oleh tumbuhan untuk melindungi dirinya dari kerusakan akibat radikal bebas.
Untungnya dari hasil pembuktian berbagai riset, kita juga bisa menikmati perlindungan tersebut saat mengonsumsi sumber pangan nabati.
Hanya pastikan makanan yang di pilih bukanlah hasil proses, karena makanan yang sudah melewati proses biasanya mengandung fitokemikal sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
Secara garis besar, fitokemikal terbagi menjadi 4 kategori yaitu karotenoid, flavonoid, polifenol, dan alil sulfida.
Jenis Antioksidan dan Ragam Makanan Tinggi Antioksidan
1. Flavonoid
Flavonoid adalah sekelompok zat kimiawi yang banyak di temukan pada buah, sayur, serta akar tumbuhan.
Flavonoid memiliki sifat antioksidan yang dapat menangkal efek radikal bebas dan mengurangi peradangan.
Beberapa studi menyebutkan bahwa asupan makanan tinggi antioksidan yang mengandung flavonoid dapat mencegah penyakit jantung, kanker, stroke, dan diabetes.
Meski begitu, masih di butuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efeknya secara klinis pada manusia.
Flavonoid banyak terdapat pada minuman atau makanan tinggi antioksidan, seperti teh, coklat hitam, kacang kedelai, serta buah dan sayuran, termasuk apel, jeruk, mangga, asam jawa, jambu, sirsak, bayam, dan brokoli.
2. Antosianin
Antosianin merupakan zat warna yang yang memberikan warna merah, ungu, oranye, hijau, dan biru pada tumbuhan.
Zat ini termasuk dalam golongan antioksidan flavonoid. Antosianin di yakini dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, kanker, diabetes, gangguan metabolisme, serta membantu melawan infeksi.
Senyawa ini juga di nilai baik untuk memelihara kesehatan otak, saraf, dan mata.
Beberapa jenis makanan tinggi antioksidan yang mengandung antosianin antara lain tomat, anggur, delima, ketan hitam, kacang merah, paprika, dan buah beri.
3. Beta-karoten
Sifat antioksidan pada beta-karoten baik untuk memelihara kesehatan mata, kulit, dan organ reproduksi, serta menjaga daya tahan tubuh agar kuat melawan infeksi.
Di dalam tubuh, beta-karoten akan diolah menjadi vitamin A,Sebagian besar antioksidan beta-karoten.
Yang di dapat di temukan dalam buah-buahan dan sayuran yang berwarna merah, jingga, atau kuning, seperti wortel, ubi, labu, tomat, buah bit, buah kawista, semangka, paprika, dan cabai.
4. Likopen
Sebagian orang mungkin mengonsumsi suplemen yang mengandung likopen untuk menjaga kesehatan tubuhnya.
Padahal, likopen dapat di peroleh dengan mudah dengan mengonsumsi buah atau sayuran yang berwarna cerah, seperti tomat, semangka, jeruk bali, jambu merah, dan pepaya.
Antioksidan likopen memiliki beberapa khasiat yang di percaya baik untuk kesehatan tubuh, seperti mencegah penyakit kanker tertentu, melindungi kulit dari kerusakan, menjaga fungsi otak dan kesehatan mata, serta memperkuat tulang.
5. Polifenol
Polifenol di percaya memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, stroke dan kanker, menjaga kesehatan sistem pencernaan, serta memelihara fungsi otak.
Anda bisa mendapatkan berbagai manfaat tersebut dengan mengonsumsi makanan tinggi antioksidan polifenol.
Seperti teh, kopi, cokelat hitam, anggur, buah beri, brokoli, wortel, bayam, kacang kedelai, kecambah, kayu manis, cengkih, jahe, lada hitam, dan jinten.
Untuk itu demikian sedikit pemaparan mengenai Antioksidan yang banyak di kita temukan di obat obatan terutama obat yang memiliki kandungan beta karotin.