RadarCirebon.Tv-Hormon androgen yang berlebihan pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan.
Kondisi ini menyebabkan sel-sel telur tidak berkembang dengan sempurna dan gagal di lepaskan secara teratur.
Polycystic ovarian syndrome juga dapat menyebabkan penderitanya tidak subur (mandul), dan lebih rentan terkena diabetes dan tekanan darah tinggi.
Baca Juga:Hormon Insulin Sangat Berpengaruh Pada Tekanan Gula Darah !Cara Menurunkan Gula Darah Anda Dengan Mengonsumsi Metformin Sesuai Aturan Pakai !
Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur.
PCOS di tandai dengan gangguan menstruasi dan kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan.
Gejala Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Gejala Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)bisa timbul ketika wanita mengalami haid pertama kali di masa pubertas.
Meski gejala PCOS sering muncul saat remaja, ada juga penderita PCOS yang baru mengalami gejalanya setelah dewasa atau saat periode tertentu, misalnya saat berat badannya naik secara signifikan.
Berikut adalah gejala PCOS:
- Gangguan menstruasiPCOS kerap di tandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur atau berkepanjangan. Sebagai contoh, penderita PCOS hanya akan mengalami haid kurang dari 8–9 kali dalam 1 tahun. Jarak antar haid dapat kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, atau darah menstruasi mengalir deras.
- Gejala akibat kadar hormon androgen yang meningkat
- Peningkatan kadar hormon androgen pada wanita dengan PCOS dapat menyebabkan munculnya gejala fisik seperti pria, seperti tumbuhnya rambut yang lebat di wajah dan tubuh (hirsutisme), serta munculnya jerawat yang parah dan kebotakan.Kista ovarium yang banyak
- Pada penderita PCOS, bisa di temukan kantong-kantong kista di sekitar sel telur (ovarium).
- Warna kulit menjadi gelap
- Beberapa bagian tubuh penderita PCOS bisa menjadi gelap, terutama di area lipatan, seperti lipat leher, selangkangan, dan bagian bawah payudara.
Penyebab Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Hingga saat ini, belum di ketahui secara pasti apa yang menyebabkan PCOS. Namun, ada beberapa faktor yang di duga terkait dengan PCOS, yaitu:
- Kelebihan hormon insulinHormon insulin adalah hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah. Kadar insulin yang berlebihan menyebabkan peningkatan produksi hormon androgen dan penurunan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
- Faktor genetikHal ini karena sebagian penderita PCOS juga memiliki anggota keluarga yang menderita PCOS.
Pengobatan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)Pengobatan PCOS tergantung pada gejala yang di alami pasien, seperti hirsutisme, kemandulan, atau jerawat parah. Berikut ini adalah metode untuk mengatasi PCOS:
Baca Juga:Cari Tahu Yuk Mengenai Pemeriksaan Dermoskopi !Atasi Matasi Kulit Dan Ketombe Dengan Selenium Sulfida ! Simak Cara Menggunakan.
- Perubahan gaya hidupDokter akan menyarankan olahraga dan diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan Hal ini karena gejala PCOS akan mereda seiring berat badan pasien menurun. Selain itu, olahraga dan pantangan makanan tertentu juga berguna untuk meningkatkan efektivitas obat dan membantu meningkatkan kesuburan pasien.
- Obat-obatanDokter dapat memberikan kombinasi pil KB dengan obat lain untuk mengontrol siklus menstruasi. Hormon estrogen dan progesteron dalam pil KB dapat menekan produksi hormon androgen dalam tubuh.
- Dokter juga dapat merekomendasikan konsumsi hormon progesteron saja selama 10–14 hari selama 1–2 bulan. Penggunaan hormon ini dapat mengatur siklus haid yang terganggu.
Obat-obatan lain yang dapat di gunakan untuk menormalkan kembali siklus haid dan membantu ovulasi adalah:
- Clomifene
- Letrozole
- Metformin
- Selain pil KB, dokter dapat memberikan obat spironolactone untuk mengurangi gejala hirsutisme akibat hormon androgen yang berlebih. Spironolactone dapat menangkal efek androgen pada kulit, yaitu tumbuhnya rambut yang lebat dan jerawat yang parah.
- Prosedur medis khususSelain beberapa metode pengobatan di atas, dokter dapat menganjurkan pasien untuk melakukan electrolysis untuk menghilangkan rambut di tubuh. Dengan aliran listrik rendah, electrolysis bisa menghancurkan folikel rambut dalam beberapa kali terapi.
- Komplikasi Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)PCOS yang tidak ditangani dapat membuat penderitanya berisiko mengalami komplikasi berikut ini:
- Gangguan tidur
- Gangguan makan
- Gangguan kecemasan dan depresi
- Kemandulan
- Keguguran atau kelahiran bayi prematur
- Hipertensi saat hamil
- Diabetes dan diabetes gestasional
- Hepatitis
- Sindrom metabolik
- Kanker endometrium
- Pencegahan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
- PCOS sulit dicegah, tetapi dengan menjaga berat badan ideal, gejala dan risiko komplikasinya dapat di kurangi. Berikut adalah cara yang dapat di lakukan untuk menjaga berat badan ideal:
- Batasi konsumsi makanan manis
- Perbanyak konsumsi serat
- Olahraga secara teratur
Sekian pemaparan mengenai Hormon androgen yang selalu berhubungan dengan hormon insulin yang berpengaruh pada kondisi tekanan darah yang jika berlebih akan menimbulkan polycystic ovarian syndrome (PCOS) .