Sesepuh Pondok Pesantren Cibogo, yakni Kiai Muhammad Ma’dun bin Mbah Suyuti, menggelar resepsi pernikahan putrinya. Ada beberapa adat seni budaya yang dilestarikan, seperti seni gembyung klasik, serta iring-iringan replika kereta. Dalam prosesi pernikahan juga turut dihadiri Sultan Kacirebonan Sembilan, Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat.
Tradisi pernikahan di lingkungan Pondok Pesantren Kebon Syarif Cibogo Kota Cirebon cukup kental dengan nuansa perpaduan seni budaya dan religi. Kemeriahan dan suasana sakral, dicampur kebahagiaan, dirasakan oleh sesepuh Pondok Pesantren Kebon Syarif Cibogo, Kiai Muhammad Ma’dun bin Assayid Mbah Suyuti Al-Azamatkhan, pada momen pernikahan putrinya bernama Rozaqotul Katsiroh dengan Muhammad Marzuki Sa’idussholeh, serta khitanan cucunya.
Prosesi pernikahan turut dihadiri oleh Sultan Kacirebonan, Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat. Dengan rangkaian menaiki delman, kemudian diiring bersama pengantin pria menaiki replika kereta kencana, serta iringan genjring dan lampu hias yang menambah kemeriahan, membawa pengantin pria ke pelaminan.
Baca Juga:Pengelola Wisata Cikuya Berharap Ada Perhatian Pemerintah Daerah – VideoPetani Harap Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Tetap Aman – Video
Kedatangan rombongan kereta kencana disambut oleh keluarga besar Kiai Muhammad Ma’dun dan gemuruh petasan, serta para tamu undangan yang hadir. Panitia resepsi pernikahan mengaku, selain iring-iringan kereta kencana, ada nuansa budaya dan seni yang disajikan dalam momen pernikahan, seperti kesenian gembyung klasik dengan lagu-lagu lantunan sholawat dan tauhid.
Sementara Sultan Kacirebonan Sembilan, Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat, sangat mengapresiasi seni gembyung yang dihadirkan dalam pesta pernikahan. Diharapkan bisa diketahui oleh masyarakat secara luas bahwa seni tersebut merupakan salah satu seni peninggalan Wali Songo.
Dalam suasana yang bahagia ini, berharapan pasangan pengantin dari keluarga besar Kiai Muhammad Ma’dun bin Mbah Suyuti menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah serta melahirkan keturunan yang baik diberkahi Allah SWT. Selain itu, ke depan adat tradisinya bisa terus dilestarikan.