Cari Tahu Yuk Mengenai Pemeriksaan Dermoskopi !

Foto
Foto/Dermoskopi (www.memorial.com)
0 Komentar

RadarCIrebon.Tv-Folikulitis adalah gangguan inflamasi yang melibatkan bagian superfisial atau dalam dari folikel rambut.

Penyebab folikulitis adalah infeksi bakteri, virus, parasit, atau jamur dan penyebab non-infeksi lainnya.

Malassezia folliculitis (MF) adalah jenis folikulitis jamur yang paling umum yang di sebabkan oleh ragi Malassezia, yang terletak di kelenjar sebaceous.

Baca Juga:Atasi Matasi Kulit Dan Ketombe Dengan Selenium Sulfida ! Simak Cara Menggunakan.Obat Kortikosteroid Dapat Mengurangi Sindrom Cushing Tapi Ada Efek Samping Ya loh !

MF dapat secara klinis menantang untuk di bedakan dari jerawat dan jenis folikulitis lainnya. 

Gambaran klinisnya yang khas adalah banyak papula atau pustula eritematosa berbentuk kubah, berukuran 2-3 mm.

Biasanya gatal, dan tersebar di leher, dada, punggung (bagian tengah), sisi ekstensor lengan atas, dan jarang muncul pada wajah.

Patogenesis pasti MF tidak sepenuhnya di pahami. Ragi dari genus Malassezia adalah jamur lipofilik yang merupakan bagian dari flora normal kulit manusia pada 75% -98% orang sehat. 

Namun, dalam keadaan tertentu, itu bisa tumbuh terlalu cepat dan menyebabkan reaksi peradangan pada kulit.

Tingkat infeksi kulit Malassezia yang lebih tinggi di amati di iklim tropis karena kombinasi iklim yang lembab dan hangat. 

Selanjutnya, insiden yang lebih tinggi juga di amati pada mereka yang produksi sebum puncak (remaja sampai dewasa muda).

Baca Juga:Sering Nyeri Dada Waspadai Diagnosis Penyakit Nyeri Dada !Infeksi Jamur Bisa Menyebakan Penyakit Pada Sumsum Tulang Belakang !

Dan lebih sering di laporkan pada laki-laki dari pada perempuan, dengan perkiraan prevalensi 2,5% sampai 16%. 

Faktor risiko MF termasuk imunosupresi, penggunaan baru-baru ini antibiotik spektrum luas dan kortikosteroid.

Studi retrospektif di Surabaya tahun 2014-2017 oleh Primasari dan Ervianti melaporkan kejadian MF sebesar 22,4%.

Pada pasien yang datang ke poliklinik dermatologi divisi mikologi, dengan usia rata-rata pada kisaran 15-24 tahun, dan mayoritas pasien adalah laki-laki.

Diagnosis MF dapat di identifikasi dengan presentasi klinis biasa, yang harus mencakup mikroskop langsung dan kultur spesimen, pemeriksaan lampu Wood, pemeriksaan histopatologi, dan dermoskopi.

Dermoskopi, sebagai alat bantu non-invasif, juga telah terbukti membantu dalam membantu diagnosis beberapa kondisi kulit nontumor, termasuk beberapa bentuk folikulitis.

Perangkat ini menggunakan mikroskop genggam yang disebut dermatoscope (atau dermoscope) yang di lengkapi dengan lensa pembesaran dan sumber cahaya,.

Yang memungkinkan pengamat untuk memeriksa morfologi bawah permukaan primer dari lesi kulit dengan sensitivitas dan spesifisitas yang di hitung 93,1% dan 67,3%.

Pemeriksaan dermoskopi di harapkan dapat menjadi sarana pelengkap atau alternatif dalam hal tidak tersedianya fasilitas laboratorium mikologi.

Demikian Pemaparan mengenai Pemeriksaan Dermoskopi pada Malassezia folliculitis yang sering di sangkut pautkan dengan jamur Dermatitis

0 Komentar