Selepas prosesi penyembelihan hewan kurban di saat Idul Adha, biasanya akan dibagikan bagian daging kurban kepada pemiliknya serta dibagikan kembali untuk warga sekitar yang membutuhkan. Daging tersebut sering diolah warga menjadi berbagai sajian, namun yang paling sering ditemukan adalah dimasak menjadi sate. Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh penjual musiman untuk berjualan peralatan masak sate.
Daging kurban yang didapatkan dari penyembelihan saat Idul Adha sering diolah masyarakat menjadi sate karena pengolahannya yang tidak terlalu rumit. Baik daging kambing maupun sapi dapat diolah dengan beberapa bumbu rendaman sebelum dimasak sebagai sate. Peralatan memasak sate juga dapat ditemukan dijual oleh beberapa pedagang musiman yang ada di Pasar Kanoman, Kota Cirebon.
Pedagang arang dan keperluan sate biasanya sudah dapat ditemui beberapa hari sebelum Idul Adha hingga 3 hari setelahnya, namun akan lebih banyak dicari pembeli pada hari H Idul Adha. Tingginya permintaan arang juga dimanfaatkan salah satu pedagang bahan jamu di Pasar Kanoman, yang setiap tahunnya selalu menyediakan tusuk bambu dan tempat pembakaran sate. Selain ia selalu menyediakan arang, namun khusus menjelang Lebaran Idul Adha seperti sekarang mereka memosisikan arang dan alat membuat sate di depan kiosnya.
Baca Juga:Kombespol Sumarni Cek Dan Nilai Satkamling Desa Sigong – VideoPemprov Jabar Komitmen Menjaga Harga Komoditas Pangan – Video
Pedagang bahan jamu, Isnandar, menuturkan setiap menjelang hingga pasca Idul Adha ia tetap berjualan, namun lebih banyak menyetok arang, tusuk bambu, dan tempat pembakaran untuk kebutuhan membuat sate. Hingga Senin siang saja, ia sudah menjual lebih dari 7 kwintal arang yang ia jual dalam bungkusan 1 kg.
Arang yang ia jual bisa didapatkan dengan merogoh kocek mulai dari 8 ribu, tusuk sate dengan isi 50 tusuk dihargai 3 ribu, dan pemanggangan kecil 25 ribu. Dengan meningkatnya permintaan alat masak sate di saat Idul Adha, telah memberikan berkah tersendiri bagi para pedagang musiman.