Seorang nenek berusia delapan puluh empat tahun, hidup sebatangkara di rumah tak layak di Kabupaten Cirebon. Nenek dengan kondisi mata rabun dan kaki lumpuh tersebut, mengandalkan pemberian tetangga untuk menyambung hidupnya. Pihak kepolisian yang mendapat laporan warga, mengevakuasi Mbok Jami ke panti asuhan untuk mendapatkan perawatan sekaligus pengasuhan.
Di rumah tua di Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon inilah, Mbok Jami tinggal seorang diri. Nenek delapan puluh empat tahun dengan kondisi mata rabun dan kaki lumpuh tersebut, sudah dua puluh tahun hidup sebatangkara di rumah yang cukup jauh dari pemukiman. Bahkan, Mbok Jami yang tak memiliki anak tersebut, menjalani hari-harinya dengan mengandalkan pemberian dan bantuan tetangga untuk menyambung hidup.
Sejak ditinggal suaminya meninggal, Mbok Jami hidup sebatangkara dan sempat menjadi pemungut barang bekas sebelum penglihatan dan kakinya lumpuh. Untuk aktifitas sehari-hari, Mbok Jami dibantu keponakannya yang datang setiap empat jam sekali dengan membawa makanan maupun membantunya membersihkan tubuh. Kondisi Mbok Jami pun sedikit menurun hingga keponakannya melaporkan ke pihak Bhabinkamtibmas, Kelurahan Tukmudal, Polresta Cirebon.
Baca Juga:Disperindag Jabar Dorong Pelestarian dan Pengembangan Industri Kulit GarutLumpia Beef Goreng – Video
Pihak kepolisian yang dipimpin Wakapolresta Cirebon yang mendapat laporan, langsung mengecek kondisi Mbok Jami yang ternyata sangat memprihatinkan. Selain sakit, Mbok Jami pun kesepian selama berpuluh tahun tanpa ada yang menemaninya sepanjang hari. Petugas yang melakukan pengecekan kesehatan, kemudian mengevakuasi Mbok Jami ke panti sosial guna mendapatkan perawatan sekaligus pengasuhan.
Nantinya, Mbok Jami akan menempati kamar khusus bersama perawat di Yayasan Beringin Bhakti, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Petugas kepolisian, akan melakukan pemantauan terkait kondisi Mbok Jami agar tetap sehat dan tak kesepian, di hari tuanya