RADARCIREBON.TV- Perkembangan teknologi yang lebih maju mengubah fitur smartphone yang lebih canggih. Salah satu fitur smartphone yang mengalami perubahan adalah pengisian daya. Karena smartphone digunakan hampir setiap hari, baterai harus tetap penuh agar tidak cepat habis. Ketika baterai habis, itu akan mengganggu pekerjaan dalam situasi mendesak.
Dengan fitur fast charging, kamu sekarang tidak perlu khawatir lagi. Smartphone yang sudah semakin modern harus memiliki fitur fast charging, seperti yang dimiliki oleh smartphone flagship dan kelas menengah.
Kamu pasti sudah akrab dengan fitur charging cepat. Meskipun kedua fitur ini tampak serupa, ada perbedaan di antara mereka. Apa yang membedakan quick charger dan fast charger? Apakah mana yang lebih aman?
Baca Juga:Pilihan Terbaik HP Rp4 Juta 2024: Inilah Perbandingan iQOO Z9 dan iQOO Z7, Audio Jack 3,5 mm BerbedaAttack Speed yang Luar Biasa: Inilah Item Windtalker, Attack Speed Gacor, dan 5 Hero MLBB Pengguna Wajib!
1. Arti fast Charging dan quick Charging
Fitur pengisian cepat memungkinkan pengguna mengisi baterai smartphone dengan cepat dengan kabel.
Sayangnya, fitur Fast charging hanya dapat digunakan untuk kabel jenis USB Type-C. Charger dengan daya hantar listrik 15 watt dikategorikan sebagai fast charging.
Fitur pengisian cepat didasarkan pada perkalian satuan Volt (V) dan Ampere (A), yang masing-masing menunjukkan tegangan dan kuat arus. Sebagai contoh, jika tegangan 5 Volt dan kuat arus 3 Ampere diisi, daya hantarnya akan mencapai 15 Watt.
Sementara itu, sebagai perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat, Qualcomm menanamkan quick charging dalam setiap smartphone yang diproduksi.
Selain itu, Qualcomm menggunakan trademark ini pada produk charger yang sesuai dengan chipset smartphone yang mereka rilis. Kerja sama mereka dengan ASUS menghasilkan smartphone untuk Snapdragon.
2. Apa perbedaan antara charging cepat dan charging cepat?
Fungsinya sama, yaitu mengisi daya smartphone dengan cepat, adalah satu-satunya hal yang membedakan kedua fitur ini:
- Sementara istilah “fast charging” lebih umum, fitur ini hanya dapat digunakan pada smartphone yang disematkan chipset buatan Qualcomm.Istilah ini hampir selalu digunakan untuk charger dan smartphone yang didukung oleh pengisian daya cepat.
- Hanya jika perangkat yang digunakan kompatibel, fitur fast charging dan quick charging dapat berfungsi dengan baik.Apabila smartphone yang kompatibel tidak memiliki fitur pengisian cepat atau cepat, masih dapat mengisi baterai. Namun, karena daya hantar yang lebih rendah dari yang disarankan, pengisian baterai akan lebih lama dan memperburuk karena baterai smartphone tidak terisi dengan kecepatan yang disarankan. Karena pengaturan daya smartphone telah disesuaikan, sangat penting untuk menggunakan charger asli yang sudah diberikan atau kepala charger asli.
3. Apakah baterai akan rusak dalam waktu dekat?
Banyak orang percaya bahwa charging cepat dan charging cepat dapat memperpendek usia baterai. Apakah ini salah? Ini tidak benar dalam kenyataannya. Bisnis telah melakukan perancangan yang cermat dan teliti untuk memilih antara jenis baterai dan daya hantar charger.
Baca Juga:Lebih Cermat Dalam Memilihnya: Inilah 5 Kekurangan Infinix GT 20 Pro jika dibandingkan dengan HP PesaingnyaSangat Cocok Bagi Mereka yang Ingin Membeli HP Baru: Inilah 5 HP di Bawah Rp1 Juta yang Paling Worth It Dibeli
Pengisian cepat dan cepat mengisi baterai mencapai 50% hingga 80% kapasitas. Setelah mencapai kapasitas tertentu, proses akan berjalan lebih lambat. Proses pengisian daya terdiri dari tiga tahap: arus konstan, saturasi, dan trickle atau topping.
Selama tahap konstan, charger menggunakan daya hantar yang tinggi untuk mempercepat pengisian daya. Setelah tegangan mencapai puncak, tahap saturasi dimulai dan arus daya turun. Dalam tahap terakhir, yang juga dikenal sebagai trickle, daya mengalir secara bertahap hingga baterai terisi penuh.
4. Apakah ada kemungkinan baterai tidak akan bertahan lama?
Berbicara tentang usia baterai, baterai yang dapat diisi dengan cepat akan bertahan lebih lama daripada baterai yang kurang kompatibel. Ini berdampak pada jumlah waktu yang dihabiskan oleh pengguna smartphone untuk mengisi baterai, karena mereka akan menggunakan smartphone lebih sering.
Jika kamu sering mengisi baterai smartphone, penggunaan baterai akan berkurang. Dengan 500 hingga 1.000 siklus pengisian, baterai biasanya akan bertahan hingga lima tahun. Namun, sering mengisi akan mengurangi kinerja smartphone.
Jika tidak digunakan dengan benar, akan tetap tidak aman, apakah itu cepat atau cepat?