RADARCIREBON.TV – Puasa Arafah merupakan puasa yang di anjurkan saat bulan Dzulhijjah. Terutama, bagi muslim yang tidak melaksanakan haji.
Bulan Dzulhijjah memang punya keutamaan dari pada bulan lainnya. Mengutip buku Hidup Hanya Sekali, Manfaatkan Waktumu karya Fajar K, di sebutkan sebuah hadits mengenai keutamaan bulan Dzulhijjah.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada amal yang lebih suci di sisi Allah dan tidak ada yang lebih besar pahalanya daripada kebaikan yang dia kerjakan pada sepuluh hari Adha.” (HR. ad-Daruquthni)
Baca Juga:Catat! Ini Beberapa Fitur Canggih iOS 18 yang Membuat iPhone jadi Makin Mirip dengan AndroidApple Resmi Melaunching IOS 18, Ini Beberapa Fitur Menarik yang Dimilikinya
Ibnu Rajab dalam kitab Lathaif al-Ma’arif mengatakan, hadis ini menunjukkan bahwa beramal pada sepuluh hari bulan Zulhijah lebih dicintai di sisi Allah daripada beramal pada hari-hari yang lain, tanpa pengecualian. Sementara jika suatu amal itu lebih dicintai Allah, artinya amal itu lebih utama di sisi-Nya.
Abd. Rahem dalam buku Kembalilah kepada Allah, mengatakan bahwa kaum muslimin dianjurkan untuk banyak beramal sholeh berkenaan dengan keutamaan bulan Dzulhijjah, terutama pada 10 hari pertama.
Diantara amalan-amalan yang di anjurkan dalam melaksanakan puasa Arafah. Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq terjemahan Ahmad Tirmidzi dkk, mengatakan bahwa Puasa Arafah lebih utama untuk di kerjakan.
Kapan Puasa Arafah?
Khalifa Zain Nasrullah dalam buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya, menjelaskan bahwa puasa Arafah ‘Arafah sunnah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Bertepatan dengan jemaah haji yang sedang melakukan wukuf di Arafah.
Bila mengacu pada hasil sidang isbat Idul Adha 2024 yang digelar 7 Juni lalu, 1 Dzulhijjah jatuh pada 8 Juni 2024. Dengan demikian, puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah akan bertepatan pada 16 Juni 2024.
Niat Puasa Arafah
Berikut ini bacaan niat puasa Arafah yang dapat dikerjakan pada 9 Dzulhijjah.
نويْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى
Nawaitu sawma ‘Arafata sunnata Allahi taala.
Artinya: “Saya niat puasa besok hari dari puasa Arafah sunah karena Allah Ta’ala.”
Baca Juga:Hasil Akhir Belanda vs Islandia, Goal dari Xavi Simons dan Weghorts Buat Belanda Unggul dengan skor 4-0Gandeng BMW, Infinix Luncurkan Note 40 Series Terbaru yang Bekerja Sama dengan BMW Group
Tata Cara Puasa Arafah
Zainal Abidin dalam buku Hidup Tenang dan Dikejar-kejar Rezeki, menerangkan tata cara pelaksanaan puasa Dzulhijjah yang termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah.
Melakukan puasa Arafah sama halnya seperti melakukan puasa yang lain. Diawali dengan membaca niat puasa, bisa dilakukan sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar.
Seperti puasa yang lain, hal-hal yang membatalkan puasa Arafah sama persis dengan segala yang membatalkan puasa wajib. Apapun yang membatalkan puasa wajib juga membatalkan puasa Arafah.
Puasa Arafah termasuk puasa sunnah sehingga jika melakukan puasa ini, kemudian batal, maka tidak ada kewajiban untuk mengganti di lain hari.
Bolehkah Jamaah Haji melaksanakan Puasa Arafah?
Bila merujuk kembali buku Siapa Berpuasa Di mudahkan Urusannya, disebutkan bahwa puasa Arafah di laksanakan bagi orang-orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Puasa Arafah tidak di anjurkan untuk di laksanakan bagi orang yang sedang berhaji sebab di khawatirkan akan mengganggu ibadah wukufnya. Berkenaan hal tersebut, dalam sebuah riwayat di jelaskan Nabi SAW pun tidak berpuasa pada hari Arafah.
Di riwayatkan dari Ibnu Abbas RA berkata, “Nabi SAW tidak berpuasa ketika di Arafah. Ketika itu beliau disuguhkan minuman susu, dan beliau meminumnya.” (HR. Tirmidzi)
Dalam riwayat lain di sebutkan, Ummul Fadhl binti al-Harits, bahwa orang-orang berbantah-bantahan di dekatnya pada hari ‘Arafah tentang puasa Nabi SAW Sebagian mereka mengatakan, “Beliau berpuasa.” Sebagian lainnya mengatakan, “Beliau tidak berpuasa.” Maka, Ummul Fadhl mengirimkan semangkuk susu kepada beliau, ketika beliau sedang berhenti di atas unta beliau, maka beliau meminumnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Puasa Arafah
Dr. Muh Hambali M.Ag mengatakan dalam buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian, menjelaskan deretan keutamaan puasa Arafah, di antaranya:
1. Di ampuni dosa satu tahun sebelum dan sesudahnya, keutamaan tersebut dijelaskan dalam sebuah hadits yang sekaligus menjelaskan anjuran puasa Arafah.
Di riwayatkan oleh Abu Qatadah. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa hari ‘Arafah diperhitungkan oleh Allah untuk menghapus dosa dan kesalahan orang yang berpuasa setahun sebelum dan sesudahnya.” (HR. Muslim).
2. Doanya mustajab, muslim dalam kondisi berpuasa pada hari Arafah itu mustajab atau cepat terkabul. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula di ucapkan oleh para nabi sebelumku adalah ucapan, ‘La ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir’ (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Allah semata; tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu’.” (HR Tirmidzi)
3. Di bebaskan dari siksa api neraka, muslim yang berpuasa Arafah dengan niat ikhlas karena Allah SWT dapat terbebas dari siksa api neraka. Seperti yang diterangkan dalam sabda Rasulullah SAW, “Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah,” (HR Muslim).