Jangan Takut Konsumsi Cabai Rawit! Ternyata Cabai Rawit Bisa Mengurangi Risiko Kanker Loh!

Cabai Rawit Bisa Mengurangi Risiko Kanker/Bisnis Style
Cabai Rawit Bisa Mengurangi Risiko Kanker/Bisnis Style
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Tak sedikit orang yang menghindari cabai rawit dalam suatu makanan karena tak menyukai rasa pedas.

Padahal cabai rawit itu  sendiri memiliki segudang manfaat bagi kesehatan loh guys, salah satunya adalah bisa mengurangi risiko kanker.

Meskipun kebanyakan orang yang menghindari cabai rawit hanya karena takut akan rasa pedas dan sakit perut, ternyata tidak pernah mengkonsumsi pedas sama sekalipun tidak terlalu baik.

Baca Juga:Sinopsis Drama Korea "Because It's the First Time"Sinopsis Drama Korea Somehow 18: Menghidupkan Kembali Masa Lalu untuk Menyelamatkan Cinta Pertama

Dikutip dari halodoc.com, cabai terdapat beberapa manfaat cabai rawit bagi kesehatan tubuh manusia, seperti meredakan sakit, mengobati psoriasis, meningkatkan metabolisme tubuh dan yang akan kita bahas kali ini yaitu mengurangi risiko kanker.

Menurut beberapa penelitian, capsaicin cabai rawit dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan bahkan dapat membunuh sel kanker untuk beberapa jenis kanker, seperti kanker prostat, kanker kulit, dan kanker pankreas.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan manfaat cabai rawit terhadap kanker.

Penelitian Tentang Cabai Rawit dapat Mengurangi Risiko Kanker

Studi tentang kanker prostat yang dilakukan oleh American Chemical Society menemukan bahwa capcaisin dalam jumlah besar dapat membunuh sel kanker.

Sebelumnya, sepuluh tahun lalu, para periset menemukan bahwa capcaisin dapat membunuh sel kanker pada tikus yang mengidap kanker prostat tanpa menghancurkan sel sehat di sekitarnya.

Namun, temuan penelitian tersebut belum diuji pada manusia. Untuk mengetahui dosis capcaisin yang berpengaruh terhadap sel kanker, manusia harus memakan banyak cabai setiap hari.

Akhirnya, para peneliti mencari cara untuk menggunakan ekstrak capcaisin. Mereka ingin mengubahnya menjadi bentuk yang lebih mudah dikonsumsi oleh manusia, seperti pil, atau disuntikkan langsung ke tubuh. 

Baca Juga:Sinopsis Drama Korea Healer: Mengungkap Rahasia dan Romansa dalam Dunia Jurnalistik KoreaMengungkap Kisah Penuh Misteri dan Romansa: Sinopsis Drama Korea "Flower of Evil"

Pada 2015, peneliti menemukan bahwa capcaisin memengaruhi membran, yang melindungi sel kanker, menurut Science Alert.

Dua ilmuwan India, Ashok Kumar Mishra dan Jitendriya Swain, terinspirasi oleh temuan ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang efek capcaisin terhadap sel kanker.

Selain Mishra dan Swain, Dr. Lea Weber dari Universitas Ruhr di Bochum, Jerman, juga menyatakan hal yang sama.

Namun, saat ini, fokus penelitiannya adalah berbagai jenis sel kanker.

“Capsaicin mampu menyebabkan kematian sel dan menghambat pertumbuhan sel kanker di banyak jenis kanker contohnya, kanker tulang osteosarcoma, kanker usus, dan kanker pankreas sementara sel normal tak akan tersakiti,” katanya.

Weber mengatakan bahwa capsaicin memicu sel reseptor yang disebut TRPV 1, yang mengontrol zat pertumbuhan kanker yang diperoleh dari makanan.

Sementara capsaicin melawan sel kanker, sel kanker akhirnya akan berkembang dengan merusak dirinya sendiri.

Tumor akan berhenti membesar seiring dengan kematian sel kanker. Namun, Weber mengatakan kepada Daily Mail bahwa capcaisin harus diformulasikan dalam tablet dan dikombinasikan dengan obat-obatan lain yang menyasar sel kanker untuk membuatnya tidak efektif.

0 Komentar