Yuk Kenali Hipertensi dan Hipotensi: Perbedaan dan Dampak pada Kesehatan

dok.ist
ilustrasi: honestdocs.id/
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Berikut adalah informasi mengenai perbedaan antara Hipertensi dan Hipotensi:

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah berada di atas rentang normal. Tekanan darah tinggi dapat memengaruhi kesehatan secara serius dan merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gangguan pembuluh darah. 

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang hipertensi:

Tekanan darah tinggi terjadi ketika angka sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi) melebihi 140 mmHg dan angka diastolik (tekanan saat jantung beristirahat) melebihi 90 mmHg.

Baca Juga:Aktor Lee Jung Jae Dituduh Mencoba Merebut Hak Manajemen Di Perusahaan Produksi Secara Tidak AdilBaby Blues: Lebih dari Sekadar Kesedihan Pasca Melahirkan, Kenali Bahaya dan Cara Mengatasinya

1.    Penyebab: Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup (seperti kebiasaan makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan stres), serta kondisi medis tertentu (seperti obesitas, diabetes, dan penyakit ginjal).

2.    Gejala: Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengukur tekanan darah secara teratur.

3.    Dampak: Hipertensi dapat merusak pembuluh darah, jantung, otak, dan ginjal. Pengendalian tekanan darah melalui pola makan sehat, olahraga, dan penggunaan obat-obatan sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)

Hipotensi adalah kondisi sebaliknya dari hipertensi, di mana tekanan darah berada di bawah rentang normal. 

Berikut adalah beberapa informasi mengenai hipotensi:

Hipotensi terjadi ketika tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Meskipun hipotensi umumnya tidak bergejala, pada beberapa orang, kondisi ini dapat menyebabkan pusing, lemas, hingga pingsan.

1.    Penyebab: Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipotensi meliputi kehamilan, konsumsi obat-obatan tertentu, ketidakseimbangan hormon, dehidrasi, infeksi, penyakit jantung, kekurangan nutrisi, perdarahan, dan reaksi alergi parah.

2.    Faktor Risiko: Hipotensi dapat terjadi saat mengubah posisi dari duduk atau berbaring ke posisi berdiri (hipotensi ortostatik). Kondisi ini juga dapat terjadi saat berdiri terlalu lama (neural mediated hypotension).

Baca Juga:Waspada! Ini 4 Efek Samping Air Kelapa Muda: Fakta yang Perlu DiketahuiRekomendasi 8 iPhone yang Tetap Relevan dan Layak Digunakan Hingga 2024, iPhone X Masih Worth It?

3.    Dampak: Hipotensi dapat mengurangi asupan darah ke otak dan jantung, menyebabkan pusing, kelemahan, dan bahkan pingsan.

Keduanya, hipertensi dan hipotensi, memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara keduanya dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga tekanan darah dalam rentang normal. Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki gejala atau risiko terkait tekanan darah. 

0 Komentar