Dear Jemaah, Jangan Tinggalkan Salah Satu Rukun Haji yang Bisa Menyebabkan Haji Menjadi Tidak Sah

memahami rukun haji
Ilustrasi Jemaah Haji di Tanah Suci (GLady-Pixabay/ GLady)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Dalam melaksanakan ibadah haji, para jemaah perlu memahami mengenai syarat, rukun, dan wajib haji agar pelaksanaan ibadah haji, dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disyariatkan.

Dari segi syarat, seseorang yang akan menunaikan ibadah haji harus memenuhi berbagai syarat. Dari laman Kemenag, anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menjelaskan syaratnya yaitu Islam, telah Baligh (dewasa), Aqil (berakal sehat), Merdeka (bukan hamba sahaya), dan Istita’ah (mampu).

Istita’ah atau mampu dinilai jika orang tersebut mampu untuk melaksanakan ibadah haji yang dilihat dari segi jasmani, rohani, ekonomi, keamanan. Baik sehat dan kuat secara fisik, berakal sehat, siap mental, mampu membayar biaya perjalanan ibadah haji dengan beberapa ketentuan hingga aman dalam perjalanan dan pelaksanaan haji.

Baca Juga:Jemaah Haji Diimbau untuk Pahami Manasik dan Tidak Melanggar Larangan IhramJangan Dilewatkan! Inilah Segudang Manfaat dari Putih Telur

Dari segi aman yang dimaksud yakni aman bagi keluarga dan harta benda, aman dari tanggung jawab yang ditinggalkan serta tidak terhalang mendapat kesempatan atau izin perjalanan haji, termasuk dengan mendapatkan kuota tahun berjalan atau tidak mengalami pencekalan.

Pahami Pula Rukun Haji dan Wajib Haji

Para jemaah haji yang sudah berada di Tanah Suci dan bersiap untuk menyambut datangnya puncak haji juga perlu memahami mengenai rukun haji, yang merupakan rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan amalan lain, walaupun dengan dam.

Apabila rukun ditinggalkan, maka ibadah haji menjadi tidak sah. Adapun yang termasuk rukun haji diantaranya Ihram (niat), wukuf di Arafah, tawaf Ifadah, Sa’i, Cukur (Tahallul) dan Tertib. Selain syarat dan rukun haji, jemaah juga perlu mengetahui tentang wajib haji.

Wajib haji merupakan rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji yang apabila salah satu amalan itu tidak dikerjakan, maka ibadah haji seseorang tetap sah, namun ia tetap harus membayar dam.

Wajib haji diantaranya yaitu Ihram, yakni niat berhaji dari miqat, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah Ula, Wusta dan Aqabah, dan tawaf Wada (bagi yang akan meninggalkan Makkah). Apabila seseorang sengaja meninggalkan salah satu rangkaian amalannya tanpa ada uzur syar’i, maka dianggap berdosa.

0 Komentar