RadarCirebon.Tv-Kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah selesai di adakan. Sebelum kegiatan tersebut berakhir, setahun belakangan ini telah banyak di lakukan rangkaian kegiatan pertemuan-pertemuan pendahulu setidaknya sebanyak 438 event dan side event telah di lakukan di 25 kota Indonesia.
Sustainable energy transition atau transisi energi berkelanjutan menjadi salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, di samping dua topik lainnya yakni Sistem Kesehatan Dunia serta Transformasi Ekonomi dan Digital.
Dalam pembahasan transisi energi berkelanjutan, terdapat 3 pilar yaitu: Pertama, energy accessibility atau akses energi yang terjangkau, berkelanjutan, dan dapat di andalkan.
Baca Juga:Kerja Sama Antara Indonesai Dan Inggris Mengenai Transisi Energi Telah Membuahkan Hasil !Ikutin Sekarang Juga ! Cara Mengaktifkan Fitur Biometric untuk Login BRImo .
Tujuannya, untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam memfasilitasi akses ke penelitian dan teknologi bersih.
Kedua, smart and clean energy technology, yaitu mendorong implementasi teknologi pintar dan bersih, baik dalam konteks efisiensi energi, pengurangan emisi, maupun pengembangan energi terbarukan.
Ketiga, advancing energy financing, yaitu pembiayaan untuk mendukung dua poin sebelumnya.
Dalam Forum transisi energi G20 yang ke-3, The 3rd Energy Transitions Working Group (ETWG), di Nusa Dua Bali, menjadi gelaran ketiga di skusi terkait transisi energi pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
Dalam forum tersebut, anggota G20 intensif membahas tiga pilar utama transisi energi untuk percepatan transisi energi dan pencapaian tujuan global, baik Sustainable Development Goal 7 (SDG7) maupun pencapaian target pengendalian perubahan iklim.
Dengan tiga fokus tersebut, G20 di harapkan dapat mencapai kesepakatan bersama dalam mempercepat transisi energi global, sekaligus memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan dengan dan tanpa mengenyampingkan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraaan.
Pemerintah Indonesia mengajak negara-negara yang tergabung dalam G20 untuk mencapai kesepakatan global dengan mempercepat program transisi energi.
Baca Juga:Pupuk Asam Amino Sangat Bagus Untuk Tanaman, Apa Saja Manfaat Nya,Baca Disini Ya !Manfaat Asam Amino Bagi Tanaman Yakni Melindungi Tanaman Dari Serangan Hama Dan Penyakit !
Indonesia resmi menginisiasi dan meluncurkan Transisi Energi G20 guna menjembatani dan mendorong negara-negara maju, serta negara-negara berkembang agar mempercepat peralihan energi fosil ke energi bersih.
Transisi energi merupakan proses panjang yang harus di lakukan oleh negara-negara di dunia untuk menekan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim.
Kesepakatan dalam transisi energi bertujuan untuk menuju ke titik yang sama yaitu pemanfaatan energi bersih yang terus meningkat.
Program Transisi Energi bersih ini di buat dalam satu sistem energi global yang terus menerus berkelanjutan.
Transisi Energi G20 tentunya menjadi daya ungkit untuk memperkuat sistem energi global berkelanjutan tersebut.
Data Menunjukan bahwa negara-negara anggota G20 menyumbang paling tidak sekitar 75% dari permintaan energi global.
Oleh karena itu, negara-negara G20 memiliki sebuah tanggung jawab besar dan harus memiliki langkah strategis dalam mendorong pemanfaatan energi bersih.
Proses transisi ke energi karbon yang lebih rendah menjadi tantangan yang tidak mudah. Beradaptasi dengan era rendah karbon tentu saja berdampak sangat luas.
Adaptasi tersebut tidak hanya menyangkut strategi investasi dan permodalan, namun juga terkait erat dengan budaya dan kebiasaan yang ada.
Dalam konteks transisi energi lebih dari 69 negara di harapkan secara masif melakukan dekarbonisasi yang bersifat universal, terencana, terukur dalam suatu langkah yang nyata.
Ke depan, pemerintah tengah melakukan pengurangan penggunaan batubara sebagai sumber energi dengan menggunakan teknologi CCS/CCUS (Carbon Capture, Utilizaton and Storage).
Pengembangan Dimethyl Ether (DME) pengganti elpiji serta peningkatakan nilai tambah mineral melalui hilirisasi di dalam negeri.
Pada periode transisi energi, energi fosil masih memiliki peran penting untuk di kembangkan sebelum yang lebih bersih tersedia.
Demikian Sedikit informasi mengenai Kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mengenai energi terbaru kan,semoga bermanfaat.