RADARCIREBON.TV– Dibalik Pesona Pasir Putih Malikan Santer Mitos Pantai Papuma yang Bikin Merinding, Apa Itu?
Selain keindahan alamnya, Pantai Papuma juga dikenal dengan sejumlah mitos dan legenda yang mengelilinginya.
Mitos-mitos ini menambah daya tarik pantai dan menarik minat pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam tentang cerita-cerita mistis yang ada.
Baca Juga:Rekomendasi Penginapan Dekat Pantai Papuma Jember, Harga Murah Fasilitas Juara, Booking Sekarang Sebelum FullBisa Puas Main Pasir Putih di Sini, Pantai Papuma Bayar Berapa ya? Berikut Info Terbarunya untuk Motor-Mobil
Berikut adalah beberapa mitos yang populer mengenai Pantai Papuma, mengutip merdeka.com:
1. Mitos Batu Malikan
Salah satu daya tarik utama Pantai Papuma adalah Batu Malikan.
Batu ini konon mempunyai kekuatan misterius untuk berputar pada waktu tertentu.
Penduduk setempat percaya bahwa batu ini berputar pada malam hari, terutama saat bulan purnama.
Ada yang percaya bahwa perputaran batu ini merupakan tanda kehadiran makhluk halus Penjaga Pantai.
Nama “Malikan” sendiri berasal dari kata “malik” yang berarti “berputar” atau “berbalik”.
2. Kisah Dewi Rengganis
Menurut legenda setempat, Dewi Rengganis adalah seorang putri cantik yang sering muncul di Pantai Papuma.
Dewi Rengganis adalah seorang putri Kerajaan Majapahit yang konon mengungsi ke pantai ini untuk menghindari perang.
Lalu ia menjadikan Pantai Papuma sebagai tempat peristirahatannya.
Baca Juga:45 Kilometer dari Pusat Kota, Spill Pesona Pantai Papuma Jember yang Bikin Ngiler!Musim Libur Sekolah, Yuk Rencanakan Pergi ke Wisata Bahari di Jember Jawa Timur, Ada Pasir Merah Jambu!
Konon Dewi Rengganis sering terlihat berjalan-jalan di pantai saat senja,
dan beberapa pengunjung pernah menyaksikan penampakan wanita cantik berbusana kerajaan di pantai.
3. Mitos Tentang Larangan Memakai Baju Hijau
Di Pantai Papuma, ada kepercayaan bahwa pengunjung tidak boleh mengenakan pakaian berwarna hijau.
Warna hijau dianggap sebagai warna kesukaan Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul.
Menurut mitos, siapa saja yang mengenakan pakaian hijau di pantai ini berisiko mengalami musibah atau bahkan hilang terseret ombak.
Kepercayaan ini sangat kuat di kalangan masyarakat lokal dan sering dipatuhi oleh para wisatawan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Goa Lawa (Goa Kelelawar)
Di Pantai Papuma, terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Goa Lawa atau Goa Kelelawar.
Gua ini tidak hanya dihuni oleh ribuan kelelawar, tetapi juga memiliki cerita mistis tersendiri.
Masyarakat sekitar percaya bahwa gua ini adalah tempat bertapa para leluhur atau orang sakti pada zaman dahulu.
Ada juga yang meyakini bahwa gua ini adalah pintu gerbang menuju alam gaib.
Para pengunjung yang masuk ke dalam gua seringkali disarankan untuk menjaga sikap dan berbicara dengan sopan agar tidak mengganggu penghuni gaib di dalam gua.
5. Penampakan Misterius
Beberapa pengunjung Pantai Papuma mengaku pernah melihat penampakan misterius, seperti bayangan hitam yang melintas cepat atau suara-suara aneh di malam hari.
Mitos ini sering dikaitkan dengan cerita bahwa pantai ini dihuni oleh makhluk-makhluk halus yang menjaga ketenangan dan keindahan pantai.
Beberapa warga setempat menyarankan untuk selalu menjaga etika dan sopan santun selama berada di pantai ini,
terutama pada malam hari, untuk menghindari gangguan dari makhluk gaib.
6. Legenda Pulau Kodok
Di dekat Pantai Papuma, terdapat sebuah pulau kecil yang dikenal dengan nama Pulau Kodok.
Pulau ini dinamakan demikian karena bentuknya yang menyerupai seekor kodok.
Menurut legenda, pulau ini adalah jelmaan dari seekor kodok raksasa yang dikutuk oleh seorang raja.
Konon, kodok ini adalah penjaga harta karun yang tersembunyi di bawah laut.
Mitos ini menarik minat para pengunjung dan pencari harta karun yang datang ke pantai dengan harapan menemukan kekayaan tersembunyi.
7. Ritual dan Sesajen
Masyarakat lokal masih sering melakukan ritual dan memberikan sesajen di beberapa tempat di Pantai Papuma.
Ritual ini biasanya dilakukan untuk menghormati roh-roh penunggu pantai dan meminta perlindungan serta keberkahan.
Salah satu upacara yang cukup terkenal adalah upacara “Labuhan,” di mana berbagai sesajen dilemparkan ke laut sebagai bentuk penghormatan kepada Ratu Pantai Selatan.
Ritual ini diadakan setiap tahun dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang tertarik dengan budaya dan tradisi lokal.