RADARCIREBON.TV- Kota Cirebon akan genap berusia 597 yang mana akan dirayakan pada bulan Juli mendatang.
HUT Kota Cirebon ke-597 tersebut akan dihelat pada awal bulan ke tujuh yakni tanggal 1-7 Juli 2024.
Seperti tahun sebelumnya, Kota Cirebon selalu mengusung tema dan tagline yang mencerminkan karakter Kota Udang.
Baca Juga:Mengenal Sertifikat TUV Reinland pada Industri Smartphone dan Manfaat bagi Pengguna…Kecanggihan Teknologi Realme C63 Kamera AI Ala Boba 50 Mega Piksel, Kualitas Foto Setara Profesional
Tahun ini Kota yang mendapat julukan Kota Wali mengangkat tema Kota Cirebon Mukti Lan Mulya Selawase serta tagline Cirebon Guyub.
Apa makna dibalik tema dan tagline yang diangkat tersebut?
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi VI arti guyub mengacu pada kata sifat yakni rukun atau menjalin kerukunan.
Sementara tema yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti Kota Cirebon terus berkembang menjadi kota maju dan sejaktera dalam kemuliaan secara berkelanjutan.
Kota Cirebon memiliki kekayaan kisah serta pengalaman yang luar biasa yang dapat menjadi penguat kerukunan masyarakat Kota Udang.
Setiap pencapaian yang diraih atas dasar semangat persatuan serta komitmen gotong royong di mana merupakan menifestasi membangun dinamina sosial, perekonomian ke depan.
Umur Kota Cirebon Berubah, Mengapa?
Tak banyak yang mengira jika umur kota yang terkenal dengan empal gentong tersebut mengalami perubahan.
Berdasarkan putusan DPRD Kota Cirebon telah menyetujui peringatan Cirebon dari Hijriyah 1 Muharram 791 hingga Hijriyah 1 Muharram 849.
Baca Juga:Realme C63 Bawa Segudang Performa Full AI, Bikin Kompetitor Ketar-Ketir, Apa Saja?Sambut Tahun Ajaran Baru, Realme Rilis Smartphone C63 Cuma Sejutaan Spesifikasi Hp Boba Abiss!
Perubahan tersebut dilakukan berdasarkan penelitian sejarah yang menunjukkan bahwa peristiwa Babad Alas yang menjadi dasar Yobel Cirebon sebenarnya terjadi pada tanggal 1 Muharram 849 Hijriah.
Perubahan ini mengurangi usia Cirebon sebanyak 58 tahun, dari 654 menjadi 597.
Agus Sukmanjaya, Direktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, menegaskan penyesuaian ini merupakan langkah menjernihkan sejarah dan mempererat kerja sama masyarakat lokal dan pemerintah.
Perubahan ini diharapkan menjadi awal kebangkitan budaya dan pariwisata di Cirebon serta mendukung pembangunan kota yang lebih progresif.