RADARCIREBON.TV – Fokus utama adalah Anita Jacoba Gah, anggota DPR RI. Anita menyuarakan kritiknya kepada Menteri Nadiem Makarim dalam rapat bersama Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Kamis (6/6/2024).
Video yang membuat Anita menangis menjadi viral di media sosial. Saat Anita mengkritik kinerja Kemendikbudristek, banyak netizen memujinya. Apa karakter Anita Jacoba Gah? Lihat bukti berikut!
Fakta sosok Anita Jacoba Gah
1. Anggota Dewan daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II
Baca Juga:Ini Dia Sosok Anita Jacoba Gah! Anggota DPR RI yang Berani Marahi Nadiem Makarim Saat RakerAnggota DPR RI Anita Jacoba Gah Bentak Nadiem Makarim Saat Raker! Ternyata Ini Penyebabnya
Anggota Partai Demokrat dari Komisi X DPR RI adalah Anita Jacoba Gah. Anita adalah wakil daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II, menurut laman resmi DPR RI. Dia menjabat sebagai anggota DPR RI selama tiga periode: 2004-2009, 2009-2014, dan 2017-2019. Anita mendapatkan suara terbanyak di pemilihan legislatif (Pileg) 2024 dan berhasil kembali ke Senayan.
2. Lulusan sarjana Ekonomi
Anita memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIENI (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional Indonesia) di Jakarta. Dari tahun 2005 hingga 2008, dia belajar di STIENI Jakarta. Anita berkuliah di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta dari tahun 1994 hingga 1997 sebelum melanjutkan pendidikan ekonomi.
Ia dikenal mengambil D3 di Gereja Musik. Anita adalah lulusan SD 1 Negeri Bonipoi, Kupang, NTT, menurut profil yang diposting di situs web DPR RI. Dia kemudian pergi ke SMP Negeri 1 Kupang untuk belajar sampai dia akhirnya pindah ke Jakarta untuk kuliah di SMA Negeri 46 Jakarta.
3. Pernah aktif di gerakan pemuda hingga dunia musik
Pengalaman kerja Anita cukup berbeda dengan latar belakang politiknya saat ini. Ia adalah guru musik & vokal di Sanggar Ananda di Jakarta. Ia kelahiran 9 Maret 1974 dan telah mengajar di Persekutuan Taruna dan Paduan Suara Wanita di OPIB Effatha. Selain itu, ia adalah pengurus Gerakan Pemuda di OPIB Effatha.
Dalam hal organisasi, Anita pernah bertugas sebagai sekretaris di Pengurus Ikatan Guru-Guru Seni Suara Indonesia dan sebagai ketua di Pengurus Karang Taruna Kelurahan Palsi Gunung Selatan, Cimanggis Depok-Kelapa Dua.
4. Pernah sosialisasikan 4 pilar kebangsaan di NTT
Anita juga cukup aktif di lapangan sebagai anggota DPR RI. Untuk mensosialisasikan empat pilar kebangsaan, ia datang langsung ke Desa Raknamo di Kecamatan Amabi Oefeto Kabupaten Kupang, NTT, pada November 2021 lalu. Di gereja GMIT Kefas Raknamo, Anita mengadakan sosialiasi ini dengan 150 komunitas. seperti yang dikutip dari situs web Partat Demokrat. Anita sering membagikan foto kunjungan kerjanya ke NTT di akun Instagram miliknya.
5. Berani bentak Nadiem Makarin soroti masalah pendidikan
Sosok Anita menjadi viral karena berani mengkritik keras Menteri Nadiem Makarim dalam pertemuan pada hari Kamis, 6 Juni. Anita sempat menyoroti anggatan Rp15 triliun di Kemendikbudristek selama pertemuan ini. Ia juga mengkritik fakta bahwa banyak guru PPPK yang belum menerima SK meskipun mereka telah lulus. Kritik tambahan adalah bangunan 17 sekolah yang belum selesai di Kupang.
Baca Juga:Bikin Melongo! Ternyata Segini Total Kekayaan Anita Jacoba Gah, Anggota DPR RI yang Bentak Nadiem MarkarimDiajak Kolaborasi Dalam Sektor Ekonomi Oleh Thailand, Kadin Surabaya: Surabaya Punya Peluang Besar
“Sampai sekarang guru PPPK yang sudah lolos sampai sekarang belum dikasih SK. Provinsi NTT belum, mereka belum terima SK. Kedua, guru-guru daerah terpencil masih banyak yang belum terima juga tunjangannya. Ketiga, banyak bangunan sekolah yang masih terbengkalai padahal dari 2021 anggarannya,” kata Anita.
“Di Kabupaten Kupang ada 17 sekolah bangunan yang dari 2021 sampai sekarang tidak terselesaikan. Mau lagi? Kita lihat lagi, dana-dana PIP,” ujarnya.
Dalam situasi ini, Anita juga menolak data rekomendasi yang disampaikan oleh anggota DPR yang telah divalidasi oleh tataran dinas. Anita tampaknya naik pitam saat membagikan kritik ini.
“Bahkan kami anggota pemangku kepentingan diatur lagi mau diatur sama Kemendikbud untuk melakukan verifikasi oleh dinas. Loh Anda sebagai kementerian mau enggak dilakukan verifikasi sama dinas. Jangan suruh apa yang kita usulkan harus dilakukan verifikasi oleh dinas. Kita ini lembaga tinggi negara, wakil rakyat. Kita yang menentukan anggaran di Indonesia ini,” ujar Anita.
“Jadi kalau mau dilakukan verifikasi harusnya kementerian melakukan verifikasi terhadap dinas, dinas lakukan verifikasi terhadap kepala sekolah, hasil verifikasi itu baru diberikan kepada kami. Itu jangan dibolak-balik,” ujarnya.