Beberapa Saham Konglomerat Projogo Pangestu Hingga Salim Gabung Pergerakan IHSG

foto:bisnistempo
foto:bisnistempo
0 Komentar

RADARCIREBON.TV Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat bergantung terhadap dua sektor besar, yakni sektor saham-saham konglomerat dan sektor yang meliputi saham-saham blue chip yang terkenal berfundamental baik.

Saham konglomerat mencakup empat saham yang terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu, di antaranya PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Chandra Astri Pacific Tbk (TPIA), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Kemudian saham konglomerat batu bara, Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) dari grup Salim, dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dari grup Sinarmas.

Baca Juga:PLN Sumatera Mengalami Padam Listrik Akibat Gangguan Transmisi SUTT275 kV Linggau-LahatKylian Mbappe Resmi Gabung Real Madrid Bisa Setara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Dalam Hal Mencetak Gol

Tujuh emiten di atas, jika dihitung kapitalisasi pasar-nya saat ini per Kamis (6/6/2024) mencapai Rp3.444,1 triliun yang mewakili 29,51% dari total kapitalisasi IHSG.

Pergerakan IHSG menjadi tidak sehat karena saham-saham konglomerat ini pasalnya pergerakan harga-nya sangat bergantung pada aliran dana masuk dari pemegang saham mayoritas dan sering dianggap sebagai saham momentum.

Sementara itu, sektor lain yang berpengaruh besar ke IHSG ada saham-saham yang terkenal memiliki fundamental baik atau blue chip. Pergerakan harga saham-nya biasanya berdasarkan kondisi fundamental dan prospek bisnis-nya ke depan.

Setidaknya ada 10 emiten blue chip mulai dari sektor perbankan besar, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBNI). Adapun bank syariah besar RI ada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Emiten blue chip lain yang berpengaruh besar ke IHSG ada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Nilai kapitalisasi pasar dari 10 emiten besar tersebut jika di-akumulasi mencapai Rp3626,66 triliun, setara dengan 31,07% dari total kapitalisasi IHSG saat ini yang sebesar Rp11.671,94 triliun atau Rp11,67 kuadriliun.

Dari dua sektor yang paling ke IHSG tersebut, jika digabung hanya meliputi 17 emiten yang berpengaruh, dengan kontribusi mencapai 60,58% terhadap IHSG. Sisanya, sekitar kurang dari 40% baru disumbang oleh lebih dari 900 emiten yang diperdagangkan di bursa

 

0 Komentar