RADARCIREBON.TV – Jemaah lansia yang mengikuti haji 2024 tercatat 44.795 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas atau hampir 45 ribu. Total tersebut, hampir 21% dari total kuota jemaah haji reguler yang mencapai angka 213.320 orang. Dalam memaksimalkan layanan, berbagai fasilitas pun disediakan, terutama untuk para jemaah lansia.
Dari laman Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, disebutkan jika layanan untuk jemaah tidak hanya perihal akomodasi, transportasi, kesehatan, bimbingan ibadah, dan petugas khusus; namun juga dalam penyediaan katering khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan bagi para jemaah lansia.
Menu makan jemaah lansia, dimasak dan disajikan secara khusus setiap dapur katering, hal ini seperti yang disampaikan oleh Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dari laman Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Baca Juga:Tak Semua Buruk, Inilah 5 Makanan Berlemak yang Baik untuk TubuhApa Itu Dam Haji dan Berapa Besaran Biayanya? Berikut Infonya
Dijelaskan mengenai karakteristik dari menu makanan untuk jemaah lansia yakni tekstur nasi yang lebih lembut mirip bubur dengan rasa masakan yang tidak pedas. Kemudian buah-buahan yang disajikan juga disesuaikan untuk para jemaah lansia, agar lebih mudah untuk dikonsumsi.
Agar seluruh jemaah lansia bisa memperoleh menu khusus ini, maka para ketua Kelompok Terbang (kloter) perlu melaporkan data jumlah lansia di setiap kloternya. Hal ini bertujuan, untuk memastikan agar jemaah lansia bisa mendapatkan asupan gizi yang sesuai saat berada di Tanah Suci.
Mengenai data laporan tersebut, dilaporkan pada kesempatan pertama setelah mereka tiba di hotel di Makkah kepada petugas pengawas katering yang ada di setiap sektor pemondokan jemaah. Dengan penyediaan menu khusus lansia, merupakan bentuk komitmen pemerintah agar jemaah haji lansia dapat menjalankan ibadah dengan lebih nyaman dan tenang.
Dalam penyediaan makan bagi jemaah haji Indonesia, akan mendapatkan makan sebanyak tiga kali sehari. Di Madinah, jemaah akan mendapatkan makan sebanyak 27 kali maksimal, di Makkah sebanyak 84 kali, sementara di Armuzna sebanyak 15 kali ditambah satu snack berat untuk di Mudzalifah.