RADARCIREBON.TV– Perkawinan dalam keluarga kucing, atau inbreeding, adalah praktik perkawinan antara kucing yang memiliki hubungan kekerabatan dekat,
seperti antara induk dan anak, atau antara saudara kandung.
Meskipun inbreeding umumnya tidak disarankan dalam pembiakan hewan,
termasuk kucing, terdapat beberapa alasan mengapa fenomena ini terjadi pada populasi kucing.
1. Ketidaksengajaan
Salah satu alasan utama terjadinya inbreeding pada populasi kucing adalah karena ketidaksengajaan dari pemilik kucing
atau ketidaktahuan mereka tentang konsekuensi genetik dari perkawinan dalam keluarga.
Baca Juga:Gak Cuma Orang Dewasa, Penyakit Insomnia pada Bayi Juga Bisa Muncul, Pemicunya karena Hal Ini…Peneliti Ungkap Penyebab Baru Insomnia, Tak Cuma Gaya Hidup Modern
Beberapa pemilik kucing mungkin tidak menyadari bahwa kucing mereka memiliki hubungan
kekerabatan dekat atau tidak memperhatikan risiko genetik yang terkait dengan inbreeding.
2. Kontrol Populasi Tidak Efektif
Kurangnya pengendalian populasi kucing secara efektif juga dapat menyebabkan inbreeding.
Populasi kucing yang tidak dikendalikan secara ketat dapat berkembang biak dengan cepat, terutama di lingkungan perkotaan di mana kucing liar sering ditemui.
Kurangnya tindakan untuk mengendalikan populasi ini dapat menyebabkan peningkatan inbreeding di antara populasi kucing yang terkait.
3. Perkawinan Tertutup di dalam Rumah
Kucing yang dibiakkan di dalam rumah atau yang dijual oleh penjual yang tidak bertanggung jawab mungkin mengalami inbreeding karena terbatasnya opsi perkawinan yang tersedia.
Dalam beberapa kasus, pemilik mungkin sengaja melakukan perkawinan dalam keluarga untuk mempertahankan atau memperkuat ciri-ciri tertentu pada keturunan kucing,
meskipun risiko genetik yang terkait sering kali tidak dipertimbangkan dengan baik.
4. Pengembangan Ras Kucing
Baca Juga:GAWAT!! Iniloh Dampak Positif dan Negatif Tidur Dekat Hp Mode Pesawat, Jangan BiasakanTidur dalam Kondisi Gelap Nyata Bawa Dampak Baik bagi Kesehatan! Berikut 7 Faktanya…
Dalam beberapa kasus, inbreeding terjadi sebagai bagian dari upaya pengembangan ras kucing tertentu.
Pembiakan selektif untuk ciri-ciri tertentu dalam upaya untuk memperkuat atau mempertahankan standar ras kucing tertentu dapat menyebabkan praktik inbreeding.
Meskipun tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan keturunan dengan ciri-ciri yang diinginkan,
inbreeding yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan dan genetik pada ras tersebut.
5. Keterbatasan Genetik dalam Populasi
Di beberapa daerah atau populasi kucing tertentu, keterbatasan genetik dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kecenderungan terjadinya inbreeding.
Populasi kucing yang terisolasi atau memiliki jumlah individu yang terbatas mungkin mengalami inbreeding secara alami karena keterbatasan opsi perkawinan yang tersedia.
Konsekuensi Negatif dari Kucing Inbreeding
Meskipun inbreeding mungkin terjadi dengan berbagai alasan, penting untuk memahami konsekuensi negatif yang terkait dengan praktik ini.
Beberapa masalah kesehatan dan genetik yang dapat timbul akibat inbreeding termasuk peningkatan risiko cacat genetik,
penyakit bawaan, penurunan fertilitas, dan penurunan kekebalan terhadap penyakit.
Selain itu, inbreeding juga dapat mengurangi keragaman genetik dalam populasi kucing,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit atau kondisi genetik yang mematikan.
Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk menghindari inbreeding yang berlebihan dan untuk mempromosikan praktik pembiakan yang bertanggung jawab dalam populasi kucing.
Ini termasuk sterilisasi dan kastrasi yang tepat waktu, kontrol populasi yang efektif,
dan pendidikan pemilik kucing tentang risiko inbreeding dan pentingnya pembiakan selektif yang hati-hati.