RadarCirebon.Tv- Obat Diazepam merupakan obat golongan benzodiazepine. Obat ini bekerja meningkatkan aktivitas asam gamma–aminobutirat (GABA), yaitu senyawa alami tubuh yang berfungsi menurunkan aktivitas saraf di otak.
Diazepam umumnya berfungsi untuk menangani kejang dan melemaskan otot yang kaku atau tegang.
Obat ini juga di gunakan untuk menenangkan pasien sebelum operasi dan menangani gangguan kecemasan berat.
Baca Juga:Orang Sunda Wajib Tahu ! Yuk Nikmatin Kuliner Khas Majalengka Yang Satu Ini.Informasi Otomotif Terbaru ! Yuk Beli Sekarang Juga Daihatsu Gran Max pick up keluaran Terbaru.
Diazepam juga bisa di manfaatkan untuk menangani gejala sindrom putus alkohol.
Cara kerja diazepam akan menimbulkan efek tenang, rileks, dan kantuk. Berkat cara kerja tersebut, obat ini bisa di gunakan sebagai pereda cemas (antiansietas), antikejang (antikonvulsan), dan pelemas otot (muscle relaxant).
Merek dagang diazepam: Analsik, Diazepam, Nozepav, Potensik, Valdimex, Valium, Valisanbe.
Dosis dan Aturan Pakai DiazepamDosis di azepam akan di tentukan oleh dokter sesuai bentuk sediaan obat, kondisi dan usia pasien, serta respons pasien terhadap pengobatan.
Pada kondisi tertentu, dokter akan menentukan dosis berdasarkan berat badan (BB) pasien.
Secara umum, berikut ini adalah dosis di azepam bentuk tablet atau sirop sesuai tujuan penggunaannya:
Tujuan: Melemaskan otot yang kaku atau tegang
- Dewasa: 2–15 mg per hari yang di bagi dalam beberapa kali konsumsi. Dosis dapat di tingkatkan hingga 60 mg per hari untuk kejang otot yang parah, misalnya pada kondisi tetanus dan cerebral palsy.
- Lansia: 1–7,5 mg per hari yang di bagi dalam beberapa kali konsumsi.
- Anak-anak: 2–40 mg per hari yang di bagi dalam beberapa kali konsumsi.
Tujuan: Membantu mengatasi kejang pada epilepsi
- Dewasa: 2–10 mg, 2–4 kali sehari.
- Tujuan: Menangani gangguan kecemasan yang berat
- Dewasa: 2–10 mg, 2–4 kali sehari.
- Lansia: 1–5 mg, 2–4 kali sehari.
- Anak-anak: 1–2,5 mg, 3–4 kali sehari.
Tujuan: Menangani insomnia yang terkait gangguan kecemasan
Baca Juga:Siapkan Bahan Dan buat Sekarang Juga,Tips Membuat Telur Asin.5 Langkah Untuk Menjaga Kompresor Ac Mobil Biar Makin Awet,Ini Dia Cara Nya.
- Dewasa: 5–15 mg, di konsumsi menjelang tidur.
- Lansia: 2,5–7,5 mg, di konsumsi menjelang tidur.
- Tujuan: Menangani gejala putus alkohol
- Dewasa: 10 mg, 3–4 kali pada hari pertama, di lanjutkan 5 mg 3–4 kali sehari sesuai kebutuhan.
- Lansia: 5 mg, 3–4 kali pada hari pertama, di lanjutkan 2,5 mg 3–4 kali sehari sesuai kebutuhan.
Tujuan: Sebagai obat penenang sebelum operasi
- Dewasa: 5–20 mg.
- Lansia: 2,5–10 mg.
- Anak-anak: 2–10 mg.
Selain sediaan tablet dan sirop, ada juga diazepam sediaan enema suppositoria. Berikut ini adalah dosis diazepam bentuk enema sesuai tujuan penggunaannya:
Tujuan: Membantu meredakan kejang
- Dewasa: 0,5 mg/kgBB, dosis dapat di ulang tiap 12 jam. Dosis maksimal 30 mg.
- Anak-anak: Untuk anak usia 2–5 tahun, dosisnya 0,5 mg/kgBB, sedangkan untuk anak usia 6–11 tahun, dosisnya 0,3 mg/kgBB. Sementara itu, untuk anak usia ≥12 tahun, dosisnya 0,2 mg/kgBB. Dosis dapat diulang tiap 4–12 jam sesuai kebutuhan.
- Lansia: 0,25 mg/kgBB, dosis dapat di ulang tiap 12 jam. Dosis maksimal 15 mg.
Tujuan: Menangani status epileptikus
- Dewasa: 0,2–0,5 mg/kgBB, dosis tidak lebih dari 20 mg.
- Anak-anak: Untuk anak usia 2–6 tahun, dosisnya 0,5 mg/kgBB, sedangkan untuk anak usia 6–11 tahun, dosisnya 0,3 mg/kgBB. Sementara untuk anak usia >12 tahun, dosisnya 0,2 mg/kgBB. Dosis dapat di ulang tiap 4–12 jam sesuai kebutuhan.
Diazepam juga tersedia dalam bentuk suntik. Sediaan ini di gunakan untuk menangani gangguan kecemasan berat, sindrom putus alkohol, tegang otot yang parah.
Serta untuk mengatasi kejang dan sebagai obat penenang sebelum operasi. Dokter akan menentukan dosis diazepam suntik dan lama pengobatannya sesuai kondisi pasien.
Demikian tujuan dan dosis dari obat Diazepam yang salah satu merek daganganya Valisanbe yang banyak di sarankan oleh para dokter terutama dalam bidang kejiwaan.