Yuk Di Beli Buat Oleh Oleh Kain Batik Khas Dari Jawa Tengah,Yang 3 Ini !

Foto
Foto/batik khas jawa tengah (visitjawatengah.jatengprov.go.id)
0 Komentar

RadarCirebon.Tv– Sering kita melewati dan berlibur Provinsi Jawa Tengah (Jateng) selama ini di kenal akan kekayaan budayanya, terutama dalam seni pembuatan kain batik.

Berikut lima kain batik khas yang ada di Jawa Tengah (Jateng), yang selama ini sudah cukup populer hingga ke mancanegara.

Batik Indonesia sudah diakui UNESCO secara resmi sebagai warisan dunia sejak 2 Oktober 2009 lalu.

Baca Juga:Kelebihan Dan Kekurangan Dari Bahan Shimmer Silk,Apa Iu? Yuksimak Disini !Batuk Berdahak Yuk Obatin Dengan Obat Batuk Berdahak Dengan Harga Terjangkau!

Kain batik juga sudah menjadi ciri khas kerajinan kain yang ada di Indonesia. Bahkan, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas motif batiknya masing-masing. 

Sementara itu di Jateng, hampir semua daerah juga memiliki ciri khas atau motif kain batiknya sendiri.

Meski demikian, hanya ada beberapa daerah yang motif batiknya sudah cukup populer tak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara.

Tiga lima kain batik khas dari Jawa Tengah: 

1. Batik Pekalongan

Batik Pekalongan merupakan salah satu batik khas yang cukup populer di Jawa Tengah. Batik Pekalongan berasal dari wilayah Pekalongan.

Wilayah Pekalongan juga  di kenal sebagai pelopor pembuatan batik secara massal menggunakan teknik cetak.

Batik Pekalongan di perkirakan berkembang sekitar tahun 1800-an. Ciri khas batik Pekalongan adalah pada warnanya yang cerah. 

Warna-warna yang kerap di temukan pada Batik Pekalongan adalah biru, merah muda, hijau, kuning, maupun jingga.

Baca Juga:Ketoconazole Obat Gatal Kulit Yang Banyak Di jual Di Apotik Apotik Terdekat.Cara Mengonsumsi Vitamin D3 Beserta Dosis Yang Digunakan Dengan Benar!

Bahkan dalam sehelai kain batik dapat di temukan delapan warna. Karakteristik khas batik Pekalongan adalah di pengaruhi banyak unsur luar. Untuk itu, ada motif batik Pekalongan khas India, Turki, Belanda, Persia, Tiongkok, hingga Jepang.

2. Batik Jepara

Batik Jepara merupakan satu dari beberapa kain batik daerah di Jawa Tengah yang cukup khas. Batik Jepara di perkirakan telah berkembang pada akhir abad ke-19.

Motif batik Jepara terinspirasi dari batik karya Kartini dan motif ukiran Jepara. Motif batik Jepara mempunyai pola daun benang hijau dan gajah cokelat.

Beberapa motif batik Jepara seperti sidoarum, sekar jagat bumi artini, kembang setaman, dan parang poro.

3. Batik Solo

Batik Solo berasal dari wilayah Kota Solo dan menjadi ciri khas batik dari Jawa Tengah.

Kota Solo selama ini jugaa di kenal sebagai penghasil batik terbesar di Indonesia. Batik Solo juga terkenal dengan corak dan motif tradisionalnya.

Keberadaan batik Solo mulai berkembang setelah wilayah Mataram terpecah menjadi dua, yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Kasultanan Yogyakarta.

Pada saat terjadinya perpecahan tersebut barang-barang kerajaan termasuk batik di bawa ke Yogyakarta. Akibatnya, mulai terjadi perubahan dan perkembangan.

Meskipun terjadi banyak perkembangan, namun batik Solo memiliki ciri khas, yaitu warna putih kecoklatan atau krem.

Batik Solo juga identik dengan warna gelap, seperti hitam atau coklat. Ciri khas lainnya berupa motif geometris berukuran kecil-kecil mengikuti pakem batik Mataram.

Motif batik Solo terbagi menjadi dua, yaitu motif yang berasal dari Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran.

Motif yang berasal dari Keraton Kasunanan, antara lain parang curiga, parang barong, parang sarpa, ceplok burba, ceplok lung kestlop, candi luhur, bondhet, dan srikaton.

Sedangkan, motif yang berasal dari Pura Mangkunegaran, yaitu buketan pakis, ole-ole, wahyu temurun, sapanti nata, parang kesit barong, parang sondher, parang klithik glebag, seruni, dan liris cemeng.

Motif batik yang berasal dari dua keraton ini berkembang dan meluas hingga ke daerah-daerah, seperti Pekalongan, Banyumas, Tulung Agung, Ponorogo, dan sebagainya.

Itu dia beberapa kain khas jawa tengah yang banyak di beli dan di jadikan bahan oleh oleh saat kita berlibur ke derah yogyakrata.

0 Komentar