RADARCIREBON.TV – Gula pasir, bahan pemanis yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, ternyata melalui proses panjang dan kompleks sebelum sampai ke meja makan kita. Dari ladang tebu yang hijau hingga menjadi butiran kristal putih, inilah perjalanan menarik pembuatan gula pasir:
1. Panen dan Penggilingan Tebu: Proses dimulai dari panen tebu yang telah matang. Batang tebu yang telah dipanen kemudian dibersihkan dan diangkut ke pabrik gula. Di pabrik, batang tebu digiling menggunakan mesin penggiling untuk mengeluarkan nira, cairan manis yang mengandung gula.
2. Pemurnian Nira: Nira yang dihasilkan dari penggilingan masih mengandung kotoran dan serat. Oleh karena itu, nira harus dimurnikan terlebih dahulu. Proses pemurnian melibatkan penambahan kapur dan gas sulfur dioksida untuk menghilangkan kotoran dan menjernihkan nira.
Baca Juga:Bambang Susantono Mengundurkan Diri sebagai Kepala Otorita IKN NusantaraBobotoh Persib Bandung Tewas Setelah Jatuh dari Mobil Saat Konvoi Kemenangan di Flyover Pasupati
3. Penguapan: Nira yang telah dimurnikan kemudian diuapkan menggunakan evaporator untuk menghilangkan sebagian besar airnya. Proses penguapan ini menghasilkan nira kental yang disebut nira pekat.
4. Kristalisasi: Nira pekat kemudian dimasukkan ke dalam pan masak (vacuum pan) untuk proses kristalisasi. Di dalam pan masak, nira pekat dipanaskan dan diaduk secara terus-menerus hingga terbentuk kristal gula.
5. Pemisahan dan Pengeringan: Kristal gula yang terbentuk kemudian dipisahkan dari larutan nira menggunakan mesin sentrifugal. Kristal gula yang dihasilkan masih basah, sehingga perlu dikeringkan menggunakan udara panas.
6. Pengayakan dan Pengemasan: Setelah kering, kristal gula diayak untuk memisahkan kristal gula yang berukuran seragam. Kristal gula yang telah diayak kemudian dikemas dalam kemasan yang sesuai, seperti kantong plastik atau kertas.
Selain Proses Utama, Ada Juga Proses Tambahan:
- Pemutihan: Untuk menghasilkan gula pasir yang putih bersih, terkadang dilakukan proses pemutihan menggunakan karbon aktif atau resin penukar ion.
- Penambahan Molase: Molase, produk sampingan dari proses kristalisasi, dapat ditambahkan kembali ke gula pasir untuk menghasilkan gula merah atau gula aren.
Dampak Lingkungan dari Industri Gula:
Industri gula memiliki dampak lingkungan yang perlu diperhatikan. Proses produksi gula membutuhkan banyak air dan energi, serta menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, penting bagi industri gula untuk menerapkan praktik produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Proses pembuatan gula pasir melibatkan serangkaian tahapan kompleks yang mengubah tebu menjadi butiran kristal putih yang kita kenal. Dengan memahami proses ini, kita dapat lebih menghargai gula pasir sebagai hasil dari kerja keras petani dan industri gula.