RADARCIREBON.TV – Ada beragam bahan pangan hewani yang mengandung protein, misalnya telur. Telur merupakan bahan pangan yang sangat umum dan sering digunakan untuk beragam masakan di seluruh dunia. Produk pangan hewani ini dihasilkan oleh hewan seperti burung, ayam, dan lainnya.
Dalam telur, terdapat beragam nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral seperti vitamin D, vitamin B12, dan lain-lain. Salah satu yang terkenal dari telur yakni kandungan proteinnya, yang berguna untuk sumber energi dan membantu dalam proses regenerasi sel-sel tubuh.
Telur biasa dibuat untuk menjadi berbagai olahan seperti telur dadar, telur ceplok, telur balado, dan aneka olahan lainnya. Diantara olahan tersebut, ada juga yang mengolah telur menjadi telur rebus. Dibuat dengan cara direbus dalam air mendidih hingga matang dengan waktu tertentu tergantung pada tingkat kematangan yang diinginkan.
Baca Juga:Bisa Menambah Selera Makan, Inilah Tips untuk Membuat Bakwan Jagung Menjadi Renyah Lebih LamaRagam Kekayaan Kuliner Indonesia: Inilah 5 Aneka Makanan Tradisional Khas Indonesia
Panduan Membuat Telur Rebus
Dalam membuat telur rebus, bisa menggunakan durasi waktu yang diinginkan dengan hasil kemantangan yang berbeda-beda. Mengenai durasi waktunya, dimulai dari air mulai mendidih sampai telur diangkat dari tempat perebusan.
Pada durasi perebusan selama 4 menit, akan mendapatkan kondisi putih telur yang sudah matang namun kuning telur masih berair. Kemudian ditambahkan menjadi 6 menit, putih telur sudah matang, namun kuning telur mulai memadat dengan tekstur yang masih berair di bagian dalam.
Kemudian pada durasi perebusan telur selama 8 menit, putih dan kuning telur sudah matang namun bagian kunngnya masih sedikt lembek. Lalu dengan durasi 10 menit, baik putih dan kuning telur sudah matang dan teksturnya sudah terasa padat. Sementara dengan durasi sedikit lama lama, teksturnya akan matang sempurna.
Agar telur tidak terlalu matang, maka setelah merebusnya bisa dipindahkan pada wada yang berisi air dingin atau air es. Hal ini dapat membantu untuk mencegah kerusakan pada tingkat kematangan telur sehingga bisa didapatkan telur dengan tingkat kemantangan yang diinginkan.
Ada juga beberapa faktor lain yang mempengaruhi durasi perebusan telur seperti suhu awal dari telur, ukuran dari telur, dan perbandingan jumlah telur dan air yang akan digunakan untuk perebusan.