RADARCIREBON.TV – Dalam memenuhi kebutuhan protein, seseorang dapat mengonsumsi bahan pangan yang berasal dari hewani maupun nabati. Telur menjadi salah satu contoh bahan pangan hewani yang menyediakan sumber protein dan paling sering dikonsumsi.
Telur bisa menjadi berbagai olahan pangan, misalnya saja telur rebus. Telur rebus adalah telur yang dimasak dengan cara direbus dalam air mendidih sampai matang yang membuat tekstur dari putih dan kuning telur menjadi mengeras. Untuk membuatnya, memakan waktu yang beragam, tergantung dari tingkat kematangan yang diharapkan.
Telur rebus dapat dijadikan sebagai bentuk camilan atau untuk tambahan salad. Agar rasanya lebih nikmat, dalam membuat telur rebus, biasanya akan menggunakan tambahan garam maupun bumbu lainnya yang dimasukkan ke dalam air rebusan agar telur rebus memiliki rasa tambahan.
Baca Juga:Panduan Membuat Telur Rebus untuk Mendapatkan Tingkat Kematangan yang DiinginkanBisa Menambah Selera Makan, Inilah Tips untuk Membuat Bakwan Jagung Menjadi Renyah Lebih Lama
Mengupas Fakta Mengenai Telur Rebus
Telur rebus merupakan sumber protein yang baik untuk tubuh. Protein sangat penting untuk perihal kesehatan, termasuk membangun otot dan tulang. Selain itu, mempunyai banyak nutrisi lainnya seperti vitamin D, seng, kalsium, dan semua vitamin B. Keunggulan lainnya, telur rebus juga rendah kalori.
Namun dibalik hal itu, telur rebus disinyalir mengandung kolesterol. Hal ini didapatkan dari bagian kuning telurnya dimana pada kuning telur menyediakan nutrisi, lemak, dan protein. Sementara di bagian putihnya, hampir secara keseluruhan, mengandung protein.
Telur rebus berukuran besar masih menyediakan kolesterol sebanyak 212 mg kolesterol. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol makanan memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap kolesterol darah sebab kolesterol makanan, konon tidak berhubungan dengan risiko penyakit jantung dan tidak meningkatkan kolesterol total.
Disamping hal ini, penderita diabetes harus berhati-hati saat mengonsumsi telur, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan 7 butir telur per minggu, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun masih perlu banyak penelitian untuk mengungkap hubungan antara telur dan risiko penyakit jantung pada diabetes.
Walaupun bagian kuningnya mengandung lemak dan disinyalir menyebabkan kolesterol, namun kuning telur adalah sumber kolin yang sangat baik, yang penting untuk kesehatan dan perkembangan otak. Kolin juga penting untuk sistem saraf, bahkan penting untuk wanita hamil untuk menurunkan risiko cacat tabung saraf pada janin.