Menjelang musim kemarau 2024 dan waspada masalah kekeringan harus menjadi perhatian bagi BBWS Cimanuk Cisanggarung dalam menjaga air untuk pertanian. Guna mengantisipasi tanaman pertanian mati, drone air kini telah disiapkan untuk membantu mengairi lahan pertanian yang kering.
Puncak kemarau diperkirakan akan terjadi pada Juli dan Agustus 2024 mendatang, sehingga harus diwaspadai terkait ancaman kekeringan. Untuk mengantisipasinya, saat ini BBWS Cimanuk Cisanggarung telah menyiapkan teknologi berupa pengadaan drone air yang dirancang untuk menyelamatkan tanaman yang terancam mati.
Drone air memiliki kapasitas 10 liter air dan mampu mengairi lahan pertanian sekitar 500 meter sampai satu hektare dalam waktu 15 menit karena menggunakan tenaga baterai. Drone ini merupakan langkah awal untuk melayani masyarakat di wilayah yang jauh.
Baca Juga:Korban Meninggal Dunia Diberikan Santunan Sebesar 50 Juta Rupiah – VideoTumpukan Sampah Cemari Sungai Singaraja – Video
Selain drone, BBWS juga memiliki alat penyiraman lain seperti sprinkle yang digunakan di lokasi yang mudah diakses oleh mobil tangki atau area pertaniannya di pinggir jalan.
Untuk memanfaatkan alat pengairan tersebut, bisa melalui penyuluh pertanian dengan mengajukan permohonan bantuan air untuk mengatasi pertanian.