Usaha Batu Bata Tradisional Kian Redup – Video

Usaha Batu Bata Tradisional Kian Redup
0 Komentar

Batu bata tradisional yang masih mengandalkan cuaca dan tenaga manusia yang terbatas, kian hari makin ditinggalkan pengusaha tradisionalnya. Seperti di Desa Curug, Kabupaten Cirebon, yang dulu pernah menghasilkan batu bata yang berkualitas, kini makin ditinggalkan masyarakat yang mulai beralih pada bata produksi pabrik ataupun hebel sebagai alternatif pondasi bangunan modern.

Kondisi pengrajin batu bata tradisional di Desa Curug, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, makin berkurang tiap tahunnya. Produksi yang masih mengandalkan tenaga manusia, belum lagi masih mengandalkan kondisi cuaca yang cerah untuk memastikan kualitas bata, belum dapat bersaing dengan produksi buatan pabrik ataupun dengan bata ringan yang kini banyak digunakan masyarakat sebagai alternatif pondasi bangunan.

Lama produksi yang dibutuhkan pengrajin batu bata tradisional dalam setahun biasanya adalah 6 bulan. Pengusaha dapat memproduksi sekitar 25 ribu batu bata dalam sekali siklus pembakaran sebelum akhirnya dapat dipasarkan. Belum lagi bahan baku tanah liat yang makin terbatas, serta sekam sebagai campuran dan juga bahan pembakaran batu bata yang makin sulit didapatkan karena masih mengandalkan sisa gilingan beras lokal, menjadi faktor makin berkurangnya pengusaha tradisional.

Baca Juga:Korban Meninggal Dunia Diberikan Santunan Sebesar 50 Juta Rupiah – VideoTumpukan Sampah Cemari Sungai Singaraja – Video

Pengusaha bata, Dodi menuturkan, pada saat Covid-19 lalu, menjadi masa terberat dalam usahanya. Berkurangnya permintaan, makin banyaknya pabrik pembuat batu bata, serta makin merebaknya pembuat batu bata di daerah, membuat usahanya kian ditinggalkan. Yang awalnya dapat menjual hingga ke Jakarta dan Bandung, namun kini peminat batu batanya hanya terbatas di sekitar Kabupaten Cirebon.

Perlunya perhatian pemerintah terhadap pengusaha bata merah tradisional yang masih bertahan dari gempuran produksi pabrik. Bantuan yang dapat diberikan seperti modal dengan angsuran yang lebih ringan serta promosi terhadap produk lokal, dapat membantu keberlangsungan usaha mereka sekaligus meningkatkan daya saing produknya di pasaran lokal.

0 Komentar