Tempe Makanan Tradisional Indonesia, Diajukan Sebagai Warisan Budaya TakBenda UNESCO

tempe
Ilustrasi Tempe (Parapuan)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari biji kedelai yang difermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus. Dari proses fermentasi tersebut, akan menghasilkan tekstur yang padat dan berpori-pori serta menciptakan rasa khas kedelai.

Tempe juga termasuk bahan pangan yang banyak dikonsumsi, bahkan telah populer hingga kalangan dunia. Saking populernya, tempe yang dikategorikan sebagai makanan vegan ini, masuk ke dalam daftar ‘Makanan Vegan Terbaik Dunia’ versi TasteAtlas.

Tempe dapat diolah menjadi berbagai olahan pangan serta memiliki rasa yang nikmat. Apalagi, ditambah dengan beragam kandungan gizi sehingga tempet disebut sebagai salah satu sumber protein nabati yang baik.

Baca Juga:Bolehkah Minum Susu Saat Perut Masih Kosong? Cari Tahu JawabannyaApa Saja Manfaat Minum Susu Setiap Hari? Ketahui Disini

Tempe Diajukan Sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Tempe diketahui telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa sejak abad ke-16, sebagaimana tercatat dalam Serat Centhini. Sejak tahun 2014, tempe semakin digiatkan untuk diperkenalkan pada dunia. Tahun 2017, Tempe Jawa Tengah resmi didaftarkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dengan nomor registrasi 201700525 di Kemendikbudristek.

Melansir dari Antara News, budaya tempe telah resmi diajukan oleh komunitas melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ke Sekretariat UNESCO untuk masuk dalam kategori Daftar Representatif Warisan Budaya Tak benda untuk kemanusiaan.

Konon, pengajuan tersebut, telah dilakukan pada akhir Maret 2024. Saat ini, sedang tahap proses menunggu untuk  dibahas oleh Sekretariat Konvensi 2003 UNESCO. Forum Tempe Indonesia yang merupakan salah satu tim inisiator pun berharap seluruh dukungan masyarakat agar tempe terus lestari dan semakin mendunia.

Made Astawan, selaku Pembina Forum Tempe Indonesia mengatakan jika tempe saat ini sudah bisa ditemukan dan dikonsumsi di 27 negara. Makanan terbuat dari kedelai yang difermentasi ini, memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah diperoleh dengan berbagai cara. Made Astawa juga menyampaikan, jika tren vegetarian atau vegan semakin populer bersamaan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dunia terhadap pangan yang sehat.

 

0 Komentar