RADARCIREBON.TV Pengharum ruangan merupakan produk dengan wewangian yang terbuat dari bahan kimia untuk memberikan aroma dan menghilangkan bau di dalam ruangan. Jenis pengharum ruangan pun beragam, mulai dari lilin, gel, minyak, hingga cairan semprot.
Meski dapat memberikan aroma yang menyegarkan, pengharum ruangan dapat menghasilkan polusi udara sehingga berdampak pada kualitas udara di dalam rumah dan tentunya kesehatan Anda serta anggota keluarga.
Senyawa dalam pengharum ruangan diketahui bisa menjadi alergen atau pemicu alergi bagi tubuh. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui risiko pengharum ruangan bagi kesehatan.
Baca Juga:Nadiem Makarim Menindaklanjuti Pembatalan Kenaikan UKT Tahun Ini.Gaji Makin Tipis Dipotong Tapera, Lalu Karyawan Dapat Apa?
Risiko Pengharum Ruangan bagi Kesehatan
Polusi udara yang terjadi akibat penggunaan pengharum ruangan diketahui dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan, misalnya gangguan pernapasan, gangguan saraf, gangguan kognitif, gangguan pencernaan, hingga gangguan imunitas.
Berdasarkan riset, penggunaan pengharum ruangan yang berlebihan juga dapat menimbulkan beberapa penyakit atau kondisi berikut ini:
Asma
Bahan kimia di dalam pengharum ruangan bisa terhirup dan masuk ke dalam paru-paru serta memicu iritasi di saluran napas. Hal ini dapat meningkatkan risiko kambuhnya asma dan perburukan gejala asma. Efeknya akan lebih parah jika Anda menggunakan pengharum ruangan dengan aroma yang kuat.
Alergi kulit
Bukan hanya asma, pengharum ruangan juga bisa menjadi alergen bagi Anda yang memiliki alergi kulit. Hal ini karena bahan kimia dari pengharum ruangan dapat menempel di kulit sehingga menimbulkan reaksi alergi, seperti ruam kulit, gatal-gatal, bentol-bentol, atau pembengkakan di mata dan mulut.
Sakit kepala
Risiko pengharum ruangan bagi kesehatan selanjutnya adalah sakit kepala. Menurut beberapa penelitian, paparan aroma pengharum ruangan yang terlalu kuat bisa mengakibatkan seseorang mengalami migrain, terutama pada orang yang sensitif dengan wewangian.
Penting Anda ketahui pula bahwa penggunaan pengharum ruangan tidak disarankan untuk bayi, sebab diduga dapat meningkatkan risiko infeksi telinga dan diare.
Cara Mengurangi Dampak Negatif Pengharum Ruangan
Selain pengharum ruangan, ada sejumlah produk rumah tangga lain yang juga menyebabkan polusi di dalam ruangan, seperti produk pembersih dan perawatan tubuh, detergen, pelembut pakaian, cologne, dan minyak esensial. Oleh karena itu, Anda juga disarankan memperhatikan jenis dan seberapa sering menggunakan produk tersebut.
Baca Juga:Whatshapp SYL dan Nayunda Nabila Terbongkar di Pesidangan! Isinya Bikin Geleng-geleng KepalaKejagung Ogah Mengungkapkan Motif Densus 88 "Itu Engga Kami Sampaikan Disini" Kata Ketut Dalam Pers Kejagung
Nah, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko pengharum ruangan bagi kesehatan, yaitu:
- Gunakan produk pengharum ruangan dan rumah tangga yang bebas aroma atau berlabel fragrance free
- Pastikan ventilasi udara di dalam ruangan tetap baik selama penggunaan pengharum ruangan
- Gunakan bahan alami untuk menetralkan dan menghilangkan bau, seperti menggunakan baking soda, biji kopi, buah jeruk, atau buah lemon
Dengan melakukan berbagai cara tersebut, udara di ruangan pun menjadi lebih segar dan bebas bau tanpa perlu khawatir tubuh akan mengalami gangguan akibat paparan bahan kimia
Risiko pengharum ruangan memang penting untuk Anda perhatikan. Jika penggunaan pengharum ruangan telah menyebabkan Anda batuk, gatal-gatal, sakit kepala, atau bahkan sesak napas, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.