RADARCIREBON.TV – Kejaksaan Agung (Kejagung) baru-baru ini mengungkap kasus pemalsuan emas dengan merek Logam Mulia (LM) Antam yang melibatkan 109 ton emas ilegal. Kasus ini melibatkan enam mantan karyawan Antam dan telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai keaslian emas Antam yang beredar.
Klarifikasi dari Antam
Menanggapi isu ini, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memberikan klarifikasi bahwa tidak ada emas Antam palsu yang beredar di masyarakat.
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, menjelaskan bahwa 109 ton emas yang diperkarakan oleh Kejagung berkaitan dengan penggunaan merek LM Antam secara tidak sah, bukan pemalsuan produk emas itu sendiri.
Baca Juga:World Water Forum ke-10: Tonggak Sejarah dalam Upaya Global Mengatasi Krisis AirSinopsis Film "Agak Laen": Menggelitik dan Mencekam di Rumah Hantu Pasar MalamÂ
Faisal menegaskan bahwa seluruh produk emas Logam Mulia Antam yang beredar di masyarakat adalah asli dan terjamin kadar kemurniannya. Produk-produk tersebut dilengkapi dengan sertifikat resmi dan dapat diverifikasi keasliannya melalui aplikasi CertiEye.
Imbauan kepada Masyarakat
Antam mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik terkait isu emas Antam palsu. Masyarakat dihimbau untuk membeli emas Antam hanya melalui butik emas LM Antam resmi atau mitra distribusi resmi yang terpercaya.
Selain itu, masyarakat juga dapat memverifikasi keaslian emas Antam yang dimiliki melalui aplikasi CertiEye.
Langkah-langkah Antam
Antam berkomitmen untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk emas Logam Mulia. Perusahaan akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengungkap kasus ini dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam pemalsuan merek LM Antam.
Dampak Terhadap Harga Emas
Isu emas Antam palsu ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan penurunan harga emas. Namun, klarifikasi dari Antam dan langkah-langkah yang diambil perusahaan telah membantu meredakan kekhawatiran tersebut.
Harga emas Antam diperkirakan akan tetap stabil dan bahkan berpotensi naik seiring dengan meningkatnya permintaan emas sebagai instrumen investasi yang aman.