Perahu getek, yang digunakan untuk menyeberangi kali, kini sudah jarang ditemukan di Cirebon. Salah satu yang masih beroperasi terdapat di Kali Tangkil, yang menjadi pembatas antara Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon. Jasa ini hingga kini masih sering digunakan oleh anak-anak di Kampung Pasindangan dan sekitarnya untuk menyeberangi kali saat mereka berangkat atau pulang sekolah.
Karena tidak tersedianya jembatan penyeberangan di atas Kali Tangkil yang menghubungkan Pasindangan dengan Kesenden, warga sejak lama memanfaatkan jasa perahu getek untuk beraktivitas. Namun, sejak banyak warga yang memiliki kendaraan pribadi, jasa tersebut kini lebih sering dimanfaatkan oleh anak-anak dari Kampung Pasindangan dan sekitarnya untuk berangkat dan pulang dari sekolah mereka yang berada di seberang kali, seperti di SDN Pahlawan Kota Cirebon.
Sudah sejak dua tahun terakhir, Samiriyadi mengoperasikan perahu getek di Kali Tangkil. Bersama rekannya, mereka bergantian mengoperasikan perahu tersebut hanya pada saat-saat anak sekolah, yaitu dari Senin hingga Sabtu sejak pukul 6 pagi hingga 12 siang. Selain murid sekolah, pada pagi harinya biasa terdapat warga yang hendak pergi ke pasar yang ikut memanfaatkan jasa perahu ini. Warga yang memanfaatkan jasanya dikarenakan jarak yang ditempuh akan cukup jauh jika harus memutar jalan untuk menyeberangi Kali Tangkil bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi seperti motor.
Baca Juga:Petugas Disdukcapil Jemput Bola Layanan Adminduk – VideoAbraham Sebut Kab. Cirebon Ranking 3 Terendah se-Jabar – Video
Samiriyadi menuturkan bahwa jasanya lebih sering dibutuhkan oleh anak-anak yang bersekolah, seperti di SDN Pahlawan, yang juga menitipkan sepeda mereka di seberang kali. Tantangan yang dihadapi dalam menarik perahu geteknya biasanya terjadi saat arus muara sedang deras. Perahunya tidak dapat menahan derasnya arus sehingga membuatnya harus menepi terlebih dahulu hingga arus muara lebih terkendali.
Dengan kapasitas maksimal ditumpangi 6 anak sekolah, Samiriyadi menarif penumpangnya dengan 1.000 rupiah per orang per sekali jalan. Dengan terbatasnya fasilitas penyeberangan di Kali Tangkil, jasa perahu penyeberangan ini mau tidak mau menjadi opsi tercepat dan terjangkau bagi warga di sekitar Pasindangan dan Samadikun, meski dengan berbagai risiko yang harus ditanggung.