Walaupun Kulit Kuaci Gurih, Sebaiknya Tak Ikut Dimakan! Ketahui Risikonya

kuaci
Ilustrasi Kuaci (yoona.id)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Sebagai penyuka tanaman hias, tentunya sudah tidak asing lagi dengan bunga yang satu ini. Bunga matahari dikenal mempunyai kelopak yang indah dengan warna kuning cerah yang kerap menghadap ke arah matahari sebagai ciri khas dari bunga ini.

Tak hanya sebagai tanaman hias aja, namun bunga matahari juga biasanya ditanam untuk kepentingan hortikultura atau pertanian. Dari bunga ini, akan ada biji bunga matahari yang bisa diambil kemudian diolah menjadi sebuah camilan yang kerap disebut sebagai kuaci.

Untuk mengonsumsi kuaci, bagian luar atau kulit yang melindunginya tersebut perlu dikupas terlebih dahulu. Pasalnya, bagian dalam kuaci atau biji bunga matahari itulah, terdapat ‘daging’ yang dapat dikonsumsi. Dengan rasanya yang enak dan tekstur yang lunak, kuaci menjadi camilan andalan.

Baca Juga:Dapatkan Ragam Manfaat dengan Menikmati Panganan Ringan Berupa Kuaci atau Biji Bunga MatahariPemanfaatan Aneka Bahan untuk Membuat Pengharum Ruangan Alami

Makan Kulit Kuaci, Bahaya Tidak?

Kerap kali saat mengonsumsi kuaci, maka bagian kulitnya mungkin tak sengaja akan ikut termakan. Bahkan mungkin bisa saja secara sengaja akan ikut dimakan. Jika kerap melakukan hal tersebut, sebaiknya jangan dilakukan lagi.

Dari informasi yang diketahui, kulit kuaci atau biji bunga matahari mempunyai kandungan lignin dan selulosa yang tiak dapat dicerna oleh tubuh. Jika seseorang menelan kulitnya, apalagi dalam jumlah banyak, bisa mengakibatkan terjadinya penyumbatan saluran usus. Misalnya saja konstipasi.

Maka bagi yang sedang mengonsumsi kuaci, sebaiknya konsumsi bagian ‘daging’ dari kuaci saja sehingga perlu dikupas dengan benar dan pisahkan bagian kulitnya. Namun bagian kulitnya sebaiknya tidak perlu dibuang. 

Pasalnya, kulit kuaci atau biji bunga matahari rupanya memiliki manfaat yang berguna untuk menghambat pertumbuhan tanaman liar atau gulma. Jika penasaran untuk mencobanya, tak ada salahnya untuk mencobanya agar mengetahui kebenaran hal tersebut. 

 

 

0 Komentar