Sistem resi gudang dan demplot padi Kumpari disosialisasikan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Kuningan. Sosialisasi yang direncanakan akan digelar secara roadshow di 32 kecamatan merupakan hasil kerjasama Koperasi Tani Bangkit Sejahtera, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), dan Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatpan) serta Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perindustrian (Diskopdagperin).
Peluncuran kegiatan ini dimulai di Kecamatan Lebakwangi, tepatnya di halaman UPTD Pertanian setempat. Para peserta terdiri dari Gapoktan, kelompok wanita tani, penyuluh, dan dihadiri tokoh masyarakat serta Forkopimcam Lebakwangi.
Ketua Koperasi Tabara Septy Diana SE menjelaskan, sosialisasi ini melibatkan narasumber yang kompeten di bidang pertanian, salah satunya Pahotan Rianto Sitohang, yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP HKTI bidang Agraria dan Pangan.
Baca Juga:Jelang Peringatan Harlah Pancasila, Pemda Terus Matangkan Persiapan Upacara 1 Juni di Blok RokanPetani Diminta Kembalikan Uang DP 20 Kali Lipat – Video
Sistem resi gudang merupakan sistem penyimpanan komoditas pertanian dalam sebuah gudang penyimpanan. Sistem ini teruji dapat melindungi petani dari dampak negatif fluktuasi harga jual hasil panen. Resi gudang berperan melindungi petani saat harga jual hasil panen anjlok. Menurut narasumber, Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang mendapat dukungan pemerintah dengan didirikannya fasilitas gudang SRG yang mendukung sistem resi gudang.
Kepala Gudang SRG Ahmad Saupi menyebutkan, gudang ini berkapasitas 1500 ton dan telah melayani resi gudang untuk komoditas gabah dan beras. Setiap komoditas dapat disimpan dalam rentang waktu 1 hingga 3 bulan untuk gabah, dan 1 hingga 6 bulan untuk beras, sehingga komoditas ini dapat dijual saat harga stabil maupun tinggi.
Manfaat lain dari resi gudang adalah komoditas yang disimpan dapat dijadikan jaminan kredit perbankan, sehingga petani dapat terus berproduksi. Sistem resi gudang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011 sebagai upaya pemerintah membangun pertanian yang sehat dalam negeri.
Dalam kegiatan ini, Koperasi Tani Bangkit Sejahtera bersama HKTI meluncurkan bibit padi Kumpari dengan cara demplot di area persawahan percontohan di sekitar kantor UPTD Pertanian. Padi Kumpari merupakan padi unggulan yang dapat meningkatkan hasil panen dengan kualitas yang memuaskan. Padi jenis ini akan terus disosialisasikan kepada petani sebagai bagian dari peran koperasi dan HKTI dalam meningkatkan hasil produksi pertanian.
Dapat diibaratkan sebagai sebuah rantai pasokan, jika hasil panen melimpah dengan penggunaan bibit unggul, maka sistem resi gudang dapat berjalan dengan baik.