Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cirebon menggelar aksi tuntutan terhadap kinerja pemerintahan kota di depan Gedung DPRD Kota Cirebon pada Selasa siang. Mereka menuntut revisi kenaikan retribusi PBB yang memberatkan masyarakat, penyelesaian segera perbaikan infrastruktur jalan, penuntasan Gunung Ampah di TPA Kopi Luhur, dan menolak komersialisasi fasilitas publik.
Aksi tersebut sempat diwarnai dengan pembakaran ban. Mahasiswa menggugat kinerja pemerintahan walikota pada Selasa siang dengan berpusat di depan Gedung DPRD Kota Cirebon. Mereka menuntut penyelesaian segera terhadap jalan rusak dan banjir oleh Dinas PUPR, penuntasan masalah Gunung Sampah di TPA Kopiluhur, masalah kenaikan pajak bumi dan bangunan, serta komersialisasi fasilitas publik.
Para mahasiswa kemudian disambut oleh perwakilan DPRD Kota Cirebon bersama kepala Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pendapatan Daerah di dalam ruang rapat untuk mendiskusikan penyelesaian dari tuntutan yang diberikan kepada pemerintah kota. Mereka mendesak agar penyelesaian yang konkret diupayakan, bukan sekadar wacana, dan meminta kehadiran perwakilan pihak akademis dalam segala kajian terkait peraturan daerah ke depannya.
Baca Juga:Jelang Peringatan Harlah Pancasila, Pemda Terus Matangkan Persiapan Upacara 1 Juni di Blok RokanPetani Diminta Kembalikan Uang DP 20 Kali Lipat – Video
Anggota DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno, mengungkapkan apresiasi terhadap tuntutan dari mahasiswa sebagai bentuk kritik yang membangun. Dia akan kembali memeriksa kenaikan pajak bumi yang memberatkan masyarakat, memprioritaskan perbaikan pada objek utama infrastruktur jalan yang banyak dilalui masyarakat, mencari inovasi penyelesaian masalah sampah dari hulu ke hilir, dan menggali potensi peningkatan pendapatan asli daerah.
Setelah aksi, mahasiswa juga menyatakan sikap ketidakpuasan di depan anggota DPRD Cirebon, dan menuntut bahwa jika dalam waktu yang sudah ditentukan bersama belum ada penyelesaian konkret dari pemerintah daerah, mereka akan kembali melakukan aksi serupa di kemudian hari.